hai welcome manteman
ga kerasa dah part 25 aja
okei
happy reading yaaa
enjoyy••
"Lo, kenapa dihukum?" tanya Arga menatap Keira.
Dibenaknya ia enggan untuk tidak menjawab pertanyaan itu, selain ia merasa malas untuk bertemu Arga ini juga menjadi alasan mengapa Keira menjadi kesulitan untuk move on.
"Gue, lupa ngerjain tugas." ujar Keira tetap fokus hormat menghadap bendera.
Arga manggut-manggut memahami maksudnya. Sudah 20 menit terlewati bahkan lebih, Keira dengan temannya pun bubar dari barisan tadi dan selesai menjalani hukuman, sementara Arga dengan teman lainnya masih belum selesai.
Semua murid berhamburan keluar dari dalam kelasnya yang artinya waktu istirahat sudah dimulai, Keira berjalan melangkah cepat menuju kelas untuk menemui sahabatnya namun tidak ada sama sekali manusia di dalam kelas.
Ia berinisiatif pergi ke kantin untuk mencari keberadaan tiga temannya itu, dan benar saat Keira melihat di kursi yang ada di ujung ia melihat ada Fani, Budi, dengan Tio yang tengah menunggu pesanan datang.
Keira menghampiri mereka bertiga dengan tatapan wajah yang sedikit kesal dengan napas yang terengah-engah.
"Eh, Kei, gimana?" tanya Fani terkejut dengan kehadiran Keira.
"Hufft, udah kok, gue udah di pesenin belom?" tanya balik Keira.
Melihat Budi yang mengangguk sebagai jawabannya Keira pun merasa lega, ia meletakkan kepalanya di atas meja karena merasa kelelahan setelah diterjang oleh panasnya matahari.
"Permisi." ucap mang Asep mengantarkan 3 porsi batagor yang masih mengeluarkan asap.
"Wah, makasih ya mang." angguk Budi.
"Makasih mamang." sahut Fani.
Setelah datangnya batagor, kini bergantian datanglah seporsi mie ayam pak Mat sesuai dengan janji Budi yang sudah kalah taruhan dengan Tio, ia akan mentraktir Tio seporsi mie ayam.
"Akhirnya, mie ayam gratis!" ujar Tio girang.
Keira pun langsung mendongak saat mencium kedatangan batagor yang menggunggah perutnya itu.
Mereka menikmati dari kenikmatan batagor dan mie ayam yang dipesannya itu, memang rasa tidak pernah kalah dan tidak mengecewakan.
Tak terasa akhirnya makanan yang dihadapan mereka kini hanya tersisa hanya piringnya saja, bukan karena karena lapar melainkan karena rasa memang tidak pernah mengecewakan hati.
Keira berdiri dari duduknya yang hendak pergi menuju tempat yang menjual es krim karena ia menginginkannya.
"Gais, bentar ya, gue mau kesana." ucap nya.
"Oke, Kei." sahut Tio.
Fani yang tengah meneguk es jeruk itu hingga tetesan terakhir, ia tidak sengaja melihat ada sosok perempuan yang tengah makan di sebelahnya, namun perempuan itu tidak sendiri melainkan ia adalah seseorang yang selama ini bersama Arga.
"Gawat gais!" ujar Fani saat melihat.
"Kenapa, ada gajah, ya?" tanya Budi terkejut.
"Bukan, njir." elak Fani.
"Apaan, kata lo kan gawat, gawat kan gajah lewat," celetuk Budi.
"Sinting lo ya!" gerutu Tio.
Tio menatap menghadap Fani merasa bingung dengan tingkah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYO MOVE ON!
Teen FictionVOTE SEBELUM MEMBACA [LENGKAP] •• Setelah putus dari mantan nya, kini Keira selalu terdiam menatapi kenangan yang telah hilang. Ia terus berusaha mencari cara untuk melupakan mantan nya, namun semua cara gagal. Bagaimana tidak, hubungan nya yang ber...