hola halo
met datanggg
happy reading besti••
Malam itu masih dengan suasana yang sama, hujan yang datang semakin deras ditambah dengan angin membuat suasana dingin.
Dua cangkir minuman cokelat panas kini pun habis tak tersisa, Keira menghabiskan secangkir minuman cokelat panas sembari bercerita dengan bundanya hingga tanpa disadari cokelat pun habis hanya tersisa cangkirnya.
Keira beralih menuju kamarnya, ia meletakkan tubuhnya diatas ranjang kasur yang empuk dan rasanya yang hangat, ia menutup tubuhnya menggunakan selimut agar rasa dingin tidak masuk ke dalam tubuhnya.
Walaupun ini belum jam tidurnya, namun mata Keira sudah sedikit layu alias mulai mengantuk, tanpa disadari gadis itu pun menutup kedua matanya dan masuk ke dunia mimpi.
••
Keesokan harinya. Pagi datang dengan cerahnya sinar matahari, setelah kehadiran hujan di malam hari kini cuaca berganti menjadi panas namun masih terlihat nyaman.
Keira pun bangun dan berdiri dari tidurnya dengan rambut yang berantakan dan wajah bantalnya namun masih tetap terlihat cantik.
Ia pergi menuju kamar mandi hanya untuk cuci muka dan membuang air kecil, kemudian ia berjalan keluar menuju dapur karena dari dalam kamar ia sudah mencium aroma yang sedap yang arahnya datang dari dapur.
Saat sampai di ruang dapur, Keira duduk di meja makan kemudian meneguk segelas air mineral. Ia melihat sekeliling disana namun tak ada sosok bundanya, padahal aroma sedap itu datang dari dapur, jika bukan bundanya lalu siapa yang membuat aroma ini.
Ia mendengar ada suara seseorang yang tengah asik berbincang di luar rumah, dengan cepat karena penasaran Keira pun berjalan menuju luar, belum sampai luar ia pun melihat bundanya asik berbicara dengan seseorang.
"Bunda?" panggil Keira.
"Ayo masuk yuk, dia ada di dalem," ujar Tika di ambang pintu seolah tengah menyambut seseorang untuk masuk.
"Iya, tante, makasih." suara itu pun didengar oleh Keira.
"Sayang, ada temen kamu nih!" teriak Tika yang ternyata papasan di ruang tamu.
"Eh, kamu disini, ada temen kamu, Kei," ujarnya.
"Hah, siapa? Fani?" tebak Keira.
Tiba-tiba munculah Vino dari luar dan memasuki rumah Keira, entah apa maksud kedatangan pria itu pagi-pagi ke rumah Keira.
Tentu saja hal ini membuat Keira sangat terkejut, di pikiran Keira mungkin kedatangan pria itu hanya ingin mengantarkan sesuatu yang dititipkan mamanya untuk bunda Keira.
"Kei, kok diem? Temenin dong!" ujar Tika membuyarkan lamunannya.
"Eh, iya bun." angguk Keira.
Setelah Tika pergi meninggalkan mereka dan menuju dapur, Keira pun duduk di sebelah Vino.
"Lo, ngapain kesini?" tanya Keira jutek.
"Ya ampun, judes banget sih, kayak nggak suka aja gue kesini!" cibir Vino.
"Bukan gitu, kenapa kesini, ada perlu apa emang?" tanya Keira mulai membaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYO MOVE ON!
Novela JuvenilVOTE SEBELUM MEMBACA [LENGKAP] •• Setelah putus dari mantan nya, kini Keira selalu terdiam menatapi kenangan yang telah hilang. Ia terus berusaha mencari cara untuk melupakan mantan nya, namun semua cara gagal. Bagaimana tidak, hubungan nya yang ber...