Part 49: Kita cuma teman

407 26 1
                                    

yah
udh mau end aja ya:(
gapapa deh
yuk vote

happy reading

>_<
(●´з')♡
(・´з'・)

••

*Flashback On*

Siang itu saat pulang sekolah, Fani sedang menunggu ketiga temannya yang berada di dalam kelas. Ia menunggu kehadiran temannya itu yang sedang membersihkan kelas karena berserakan setelah memberikan kejutan ulang tahun untuk Keira. Fani mendapatkan pesan dari Vino bahwa pria itu ingin menemuinya pulang sekolah ini, dengan sigap ia pun masuk ke dalam kelas untuk berpamitan.

"Guys, gue duluan boleh nggak?" pamitnya berteriak di ambang pintu.

Ketiga temannya pun menoleh bersamaan. "Yee, lo nggak ikut beresin malah pulang duluan!" protes Budi.

"Enak aja! Gue udah ya nyapu bagian sana!" tukas Fani tak terima.

"Emangnya lo kenapa, Fan?" tanya Keira.

"Gu-gue, ada janji nih, mendadak banget," ujar Fani tergesa-gesa.

"Ya udah gapapa duluan aja, makasih ya buat tadi pagi." jawab Keira menyetujui.

"Oke, gue duluan, bye!" teriak Fani kemudian berlari pulang.

Gadis itu akan menemui Vino di sebuah cafe yang dekat dengan sekolah, tempat itu tidak terlalu jauh karena memang supaya bisa cepat untuk bertemu. Saat bertemu dengan Vino di dalam cafe, perasaan Fani sangatlah merasa tidak sabar dan sedikit gugup saat menemui Vino.

Beberapa hari yang lalu ia sempat menitipkan barang kepada Keira untuk diberikan kepada Vino, mungkin ini adalah balasan dari Vino mengenai barang pemberian darinya.

"Sorry ya, lo nunggu lama." ujar Fani duduk di hadapan Vino.

Wajahnya penuh dengan kebahagiaan, ia memasang raut wajah yang merasa tak sabar dengan apa yang akan Vino lontarkan nanti sebagai ungkapan perasaan, begitu dipikirannya.

"Ah nggak kok, santai aja," jawab Vino santai.

"Btw, lo ada apa mau ketemu gue?" tanya Fani dengan pipi yang memerah seperti kepiting rebus.

"Gue mau ngomong serius sama lo, Fan," ujar Vino serius menatap Fani.

"Apa?"

"Soal, Keira," lirih Vino.

Senyum yang tadi sangat lebar seketika pudar begitu saja saat Vino menyebutkan nama sahabatnya, ia merasa terkejut dengan maksud Vino dan merasa takut tidak sesuai dengan ekspektasinya.

"M-maksud lo?" tanya Fani.

"Keira ulang tahun hari ini ya, gue mau nanya barang favorit dia apa sih?" tanya Vino.

"Oh, lo mau ngado dia?"  tanya balik Fani mengembalikan senyumannya.

"Iya, sekalian gue mau nembak dia!" jawab Vino menusuk hati Fani saat mendengarnya.

Jantungnya berdetak kencang dua kali lipat, ia terkejut bahkan bibirnya membeku seperti susah untuk berbicara, hatinya seperti di iris saat tahu bahwa pria yang ia cintai malah mencintai sahabat sendiri.

AYO MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang