Part 48: Permintaan maaf

451 27 1
                                    

holahalo prenn
bisa kali sbelum baca
divote
makasii yaa
selamat membaca yaa
o(〃^▽^〃)o

••

Melihat kepergian Keira yang semakin menjauh, kini Vino tengah terdiam sembari memikirkan bagaimana cara menjelaskannya. Arga pun merasa heran saat mengetahui kebenaran ini bahwa Keira adalah perempuan yang Vino maksud, begitu juga sebaliknya Vino juga baru mengetahui bahwa mantan pacar Arga ialah Keira yang selama ini ia kenal.

"Jadi, dia yang lo maksud selama ini Vin?" tanya Arga tak menyangka akan hal itu.

Vino menganggukkan kepalanya. "Iya, gue juga baru tau kalo dia itu mantan lo," jawabnya.

"Dia juga sering kok ceritain tentang mantannya yang ternyata itu lo, dia sering bilang ke gue kalo dia itu gamon sama lo, cuman karena gue pengin liat dia baik-baik aja makanya gue suruh dia buat berubah dan lupain lo, Ga." ujarnya panjang lebar.

Arga diam saat mendengarkan penjelasan Vino, ia baru sadar sekarang bahwa cinta Keira padanya itu benar-benar tulus tidak pernah ada permainan sementara dirinya selalu tidak adil kepada Keira, selain pernah mempermainkan Keira ia juga tidak pernah merasa bersalah akan hal itu.

Vino menoleh ke arah Arga berusaha untuk memberikan pencerahan kepadanya. "Ga, gue tau lo pasti pengin kan bisa balik lagi sama dia? Gue juga yakin perasaan dia juga masih sama kayak kemaren, lo coba aja ngomong baik-baik sama dia, Ga," ujar Vino memberikan saran.

"Tapi, kan lo-"

"Gue nggak papa, perasaan gue nggak penting, yang penting itu perasaannya dia, dia itu bener-bener susah buat move on sama lo Ga," potong Vino, walaupun perasaannya terhadap Keira tidak bisa dibohongi tapi ia akan merelakan Keira kembali bersama Arga, sang mantan.

"Lo bahagiain dia ya," pinta Vino menepuk pundak Arga.

"Gue, cabut dulu." ucap Vino dengan mata sedikit berbinar.

"Lo, gapapa, Vin?" tanya Arga ragu.

"Gapapa, gue duluan ya." pamitnya.

Setelah semuanya terjadi, Arga merasa menyesal telah membuang semua yang sebenarnya itu sangatlah berharga namun karena sudah terlambat ia hanya bisa menyesal sekarang.

••

Malam itu, keluarga Keira sedang melakukan aktivitas makan malam di rumah. Kali ini keluarga mereka hanya bertiga saja seperti biasanya, karena  Arman tidak bisa pulang maka dari itu mereka hanya bisa berkumpul bertiga di meja makan sembari bertukar cerita.

Keira, anak kesayangan di keluarga itu tengah murung dengan mempermainkan lauk di piring menggunakan sendok dengan garpunya, melihat itu Tika salah fokus dan merasa penasaran dengan apa yang telah terjadi kepada Keira.

"Keira, kamu kenapa sayang? tanya nya.

Keira menoleh ke sumber suara dengan tatapan datarnya, ia akan tetap bersikap biasa walau dihatinya sedang merenung memikirkan masalah yang terjadi, selain ia merasa tidak enak untuk bercerita dihadapan orang tuanya ia juga tidak ingin memberikan beban buat orang tuanya.

"Iya, bun?" tanya Keira tak mendengar ucapan bundanya.

"Kamu, lagi ada masalah?" tanya Tika menyelidiki.

AYO MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang