Devilish - 22

1.2K 159 6
                                    

Lanny merenggangkan tangannya mencoba bangun dari tidurnya sambil menguap kemudian. Ia memandangi dekorasi kamarnya, ada yang berbeda, kasurnya terasa empuk, kamarnya juga tidak sebesar dan sesejuk ini. Ia mengucek matanya mendapati Azel tertidur pulas disampingnya.

"Ah, aku tertidur gara-gara menemani Azel, kenapa Kio ga bangunin sih?" gumam Lanny bergerak turun dari kasur sambil merapikan kunciran rambutnya.

Lanny menutup pelan pintu dan bergerak turun. "Mau ke mana Lanny, masih jam 4 pagi ini," suara Zora menghentikan langkah Lanny.

"Mau pulang!" cicit Lanny membuat Zora bingung.

"Pulang, janganlah, temenin aku buat sarapan aja," ucap Zora santai membuat Lanny menghela nafas.

"Ini salah kamu, kamu dari mana aja kemarin, bisa habis aku sama ibuku!" elu Lanny tak bersemangat. Ia hanya izin pulang malam tidak menginap. Ia yakin ibunya sedang marah-marah.

"Aman kok, udah aku bantuin ijin soalnya kemarin Kio yang minta ditelepon ke ibu kamu, kemarin aku tuh diajak pergi ke pesta gitu, sebenarnya aku ga suka sih tapi ternyata ada ka Ano di sana," ucap Zora sambil merenggangkan otot badannya. Lanny mendengus sebal mendengar ucapan Zora.

"Jadi kamu senang karena ada ka Ano, bahagia banget gitu semalam sama dia?"

Zora mengerjapkan matanya cepat mencerna ucapan Lanny. "Nggak apaan sih, bukan itu maksud aku, kamu aja kemarin sama Kio ngapain, hayo!" 

"Ck, kamu jangan memutar omongan ya, kamu tidur di mana?"

"Kamar ka Ano," ucap Zora santai membuat Lanny tak percaya.

"Kamu tidur sama dia, aku tahu sih kamu suka tapi ga gitu seharusnya...."

"Husss, ga lah, aku tidur sendiri, Ka Ano tidur di kamar orangtua nya, kamu tidur di dalam kamarku, tadinya mau tidur dilantai aja tapi disuruh ka Ano pindah, jadi kuterima aja daripada dia ngomel, tapi makasih ya jagain Azel kemarin, dia ga repotin kamu kan," jelas Zora panjang membuat Lanny menghembuskan nafas lega.

"Kirain kamu mau deketin Ano dengan cara begitu, biasanya cara-cara gitu kan banyak di film," ucap Lanny membuat Zora mengerutkan keningnya.

"Gitu gimana?"

"Lupakan, anggap aku ga ngomong," ucap Lanny malas. Ia lupa sedang menghadapi gadis polos yang tak tahu betapa kejam dunia ini.

"Jadi bantuin aku buat sarapan kan?" tanya Zora bersemangat.

"Kamu tunjukkin bahannya di mana," ucap Lanny membuat Zora mengangkat tangannya layaknya orang memberi hormat dan melangkah turun. Lanny hanya tersenyum dan berjalan pelan mengikuti gadis tersebut.

****

Zora sibuk bermain dengan kucing yang ada didepan kamar Kio sedang Lanny sibuk memasak. Lanny hanya menghembuskan nafasnya sebal. Membuat sarapan bersama? Gadis itu lebih asik bersama kucing daripada membantunya.

Lanny hanya menggeleng saat akhirnya Zora menggendong kucing tersebut keluar kandang dan menaruhnya di sofa.

"Lanny, kamu ga pengen kasi dia nama?" tanya Zora masih asik bermain dengan kucing tersebut.

"Ehm, aku ga tahu," ucap Lanny bingung sambil memotong beberapa bahan makanan.

"Karena kamu kecil, kamu aku kasi nama kitty aja ya," ucap Zora cepat kemudian menaruhnya dilantai membiarkan kucing tersebut berjalan di dalam rumah.

"Jadinya kamu buat apa?" tanya Zora penasaran melihat Lanny memotong sayur.

"Jus dan sandwich, aku mau habisin rotinya soalnya expired nya hari ini, terus, ini ada pisang juga sekalian aku jadiin jus, ga apa-apakan?" tanya Lanny cepat membuat Zora takjub.

Devilish (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang