Devilish - 8

1.3K 205 8
                                    

Ano membuka matanya malas. Ia ketiduran setelah berbicara dengan Kio tadi malam. Rasanya kepalanya masih pening. Ia mencari ponselnya menemukan jam sudah pukul 8. Ia segera berdiri dan berjalan keluar kamar.

Ano menatap pintu disebrangnya. Pintu kamar Zora. Gadis itu sepertinya masih berdemo dengannya. Pembicaraannya dengan Kio kembali terngiang dikepalanya.

"Ka Ano, lo kemarin marahin Zora ya?"

"Nggak!"

"Gue udah dengar kejadian yang terjadi sama Zora, bahkan apa yang kakak katakan sama Zora."

"Lo dengar dari Zora?"

"Dari orang yang kerja di sana."

Ano memutar kursi kerjanya menatap adiknya yang duduk di sofa yang tengah serius menatapnya.

"Siapa? Kok kamu bisa tahu?"

"Apanya?"

"Yang kasi tahu kamu!"

"Itu ga penting, kalau kakak tahu, memangnya kenapa, mau omelin dia kayak kakak omelin Zora?"

"Berarti dia teman kamu dan tahu apa yang sebenarnya terjadi kan?"

"Iya."

"Dan Zora ga salah, Ka Ano harus minta maaf sama Zora."

"Gue juga ga salah dan gue ga akan minta maaf, dia menghabiskan uang tiga juta hanya untuk makan di restoran, jika orang tuanya tahu, apalagi tante Sisi, gue bahkan ga bisa menolong Zora dari amukkan orang tuanya."

"Makanya dengerin dulu, gue ga ngerti kenapa dia bisa di sana, tapi ka Ano tahu sendiri selama beberapa minggu ini bahkan dia tidak pernah belanja atau beli makan diluar kecuali jajanan, dia di sini benar-benar belajar hemat, bahkan dia mau bawa bekal, bayangin anak manja yang pakaiannya branded dari atas sampai bawah nongkrong di mall kayak Zora, sekarang, kerjaannya dikampus hanya makan bekal ditaman dan belajar diperpustakan dan ga pernah cari masalah seperti kemarin,karena anak itu lebih takut dimarahin ka Ano."

"Lalu gimana kamu jelasin, Zora bisa di restoran itu dengan pakaian mewah dan bayar bills makanan, kalau memang dia mau belajar mandiri dan hemat, seharusnya dia tidak perlu datang bahkan menuruti permintaan temannya."

"Nah, itu dia aku ga paham kenapa dia bisa disana, tapi yang gue denger Zora itu dijebak, salah satu temannya menyuruh Zora untuk membayar semua tagihan makan itu, dan semalaman itu, Zora telepon gue, hampir 30 kali missed call karena ga diangkat akhirnya dia telepon ka Ano, dan sampai di sana pasti lo ga kasi dia waktu buat jelasin dan menghakimi dia, ya kan?"

"Coba ka Ano mikir, siapa sih yang mau berurusan sama lo apalagi Zora yang kerjaannya digalakkin sama lo, dia juga pasti takut kali makanya dia bisa telepon gue puluhan kali sebelum telepon lo."

Ano menghela nafas panjang dan memutar lehernya mencoba merenggangkan otot lehernya. Ia segera turun tapi tak mendapati siapapun. Ia kembali berjalan ke dapur dan menemukan notes di kulkas. 

Gue pergi bareng Azel, ajak dia jalan-jalan seharian ini. dan ga mau tahu, hari ini!
Diano harus baikkan dengan Ozora.
Kalau ga! siap-siap aku aduin ke mama, masalah kakak tercinta marahin boneka kesayangan mama.
- AKIO (/^o^)/

Ano menutup matanya tak percaya. "Ck, benar-benar nyebelin banget Kio!"

Ano kembali sekeliling rumah tak mendapati siapapun. Jadi gadis itu masih di rumah tapi mengapa rumahnya terlihat sepi. Ano mencoba berkeliling di dalam rumah tapi tidak melihat Zora sama sekali.

Devilish (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang