Aku duduk terdiam di dalam ruangan kerjaku' memikirkan kejadian masa lalu? Bahkan sampai sekarangpun, kenangan terburuku terus menghantui pikiranku dan menutup hatiku... Seolah-olah penderitaanku gak pernah habis.
Tak kusangkah, ternyata anakmu sama sepertimu keara' walaupun dia bukan darah dagingku dan kau bukan istriku. Bahkan aku bukan siapa-siapamu… tapi Tetap saja kau armahuma temanku waktu SMA dulu… teman yang sangat aku sayangi! Bahkan aku juga kaget kalau ternyata yang di katakan para guru berbohong? Katanya keara pindah sekolah tapi nyatanya dia!.
Dia berhenti sekolah karna gak ada biyayanya, mataku melihat kearah telapak tanganku... Memandangi telapak yang menjadi saksi karna telah merawat dan membesarkan anaknya, bekas luka karna kuku waktu dulu! Ini pertanda bahwa emosiku gak akan pernah hilang.
Tiba-tiba saja aku dapat telpon dari seseorang, em... Dan ternyata suruhanku? Rasanya inginku bunuh suruhanku ini, udah tiga tahun ini... Kusuruh mereka untuk mencari seseorang bernama lio ageso tapi nyatanya baru ketemu sekarang!! Dasar berengsek.
-Tuan... Maafkan kami,kami semua sudah berusahan yang terbaik untuk anda. Dua tahun... Kami tidak menemukan hasil apapun. Dari kota ke kota, kami gak pernah menemukanya. Tapi tuan... Dikarnakan kami menjelajahi web di internet? Awalnya kami iseng-iseng aja...
"iseng-iseng gimana?..."
-kami mengetik nama lio ageso. Dan ternyata lio ageso. Adalah buronan yang selalu menipu para perempuan dan membunuh para korban yang menjadi tersangkah atas permainanya, anehnya lagi... Dia suka gonta-gonti identitasnya. Jadi sampai sekarang buronan itu belum ketemu...
"kirimkan datanya kepadaku, dan... Aku gak mau tau... Kalian mesti harus mencari lio itu, kalau ada petunjuk mengenai dirinya. Hubungiku lagi? Trimakasih sudah mau bekerjasama dengan saya..."
-ia tuan, kami akan bekerja keras untuk anda, maaf jika kami terlambat menyadari hal ini...
"gak apa-apa, kalau begitu. Saya tutup telponya..."
Langsung kututup telpon ini, beberapa menit memijit pangkalan hidung dan menghela nafas panjang, tak sadar kalau aku dapat pesan di layar monitor... Ternyata datanya sudah sampai.
"jadi ini, buronan gila itu. Ha... Ha..."
Senyuman iblisku datang, bahkan perasaan senang mau membalaskan dendamku kepada lio' akan segerah terbalaskan... Saking senangnya, jadinya aku langsung memukul lemari kaca, menggunakan pentungan bisbol.Paak...
Oh ia... Pentungan ini adalah saksi bisuku dan keara, karna kenanganku sewaktu olahraga di sekolah... Dia sering menyemangatiku di arena tempat bisbol' dia teman cewek pertama dalam hidupku... Yang mau melihatku terus tersenyum di sekolah.
Buuk...
"diago... Apa kau gila..."
Sania dan gian masuk ke dalam, sania mengajaku kesofa dan menenangkanku' sedangkan gian menyapui pecahan kaca... Aku menatapi gerak-geriknya gian dengan tatapan tanpa eksfresi apapun.
"kak diago, kok tatapanmu datar begitu' kakak mikirin apa?..."
Anehnya seakan telingaku tulih, aku gak mendengar apapun' sampai penglihatanku buram dan gak sadarkan diri lagi... Waktu bangunya, aku gak sadar kalau aku sudah berada di rumah sakit' ternyata aku di rawat? Dikarnakan aku mengingat sesuatu jadinya aku bangun dari tidurku dan berteriak.
"dimana... DIMANA PEMUKULAN BISBOLKU DIMANA...Gian dan sania masuk kedalam, sania memberikan pentungan bisbolku, dan bahkan mereka menatapku khawatir?? Mulutku bergerak sendiri dengan tawaan yang membingungkan.
"he... He, syukurlah kau gak menghilang..."
Tanganku mengusap pukulan bisbol ini."di... Diago, apa kau gak apa-apa?..."
"ya' ha... Ha... Aku Gak apa-apa' kalian gak usah takut padaku..."
Sudah beberapa kali aku mengusap pentungan ini dan tertawa gak jelas... Bahkan di dalam batinku? Bicara!! Apa aku gak waras.Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
MERTUA'KU
Romance"Sudah kuduga..." Bahkan dia tegah berbohong di belakang pacarnya sendiri. "Da... darling ini tidak seperti yang kau lihat, a... aku menyimpan fhoto daddymu. Karna dia kuanggap seperti orangtuaku juga' bukanya dia akan menjadi ayah mertuaku. He... h...