85

593 25 3
                                    

Diago.

Mobil mereka menjauh dari sini, acara sekarang entah mau diapakan' jiki selalu bertanya padaku? Apakah semuanya mesti harus di bubarkan.

Tapi jika di bubarkan, harga diri keluargah Addreyri turun' ha... Sial, pasti mereka menatap rendahan kepadaku.

Udah mau di bubarkan, dan sekarang aku mala udah jadi orangtua yang gak bertanggung jawab ngurus anak' kulihat tamu-tamu yang lain mala berbisik-bisik di belakangku! Dan yang membuatku kaget abell menggenggam tanganku.
"jiki... Bubarkan semua orang, tapi jangan terlalu kasar mengusirnya ya... gian, sania' Bagikan mereka sofenir, oh ia mereka udah selesai menikmati hidangankan, kalau sudah bubarkan... Aku mau kedalam dulu..."

Jiki bergegas mendekati kerumunan dangdut mengambil alih mic-nya dan memberitau pengumuman' berlahan kulepaskan genggaman tanganya abell.
"abell, ganti baju ya... Udah selesai acaranya' nanti kita ke pemakaman oke..."
Dia menganggukan kepala, aku masuk kedalam menjauh dari mereka' bahkan mama terus memanggilku? Aku tau dia khawatir.

Aku naik keatas keluar dari balkon depan, melihat semua orang yang pada kebingungan dengan acara sekarang.

Mohon maaf... Acaranya sudah usai, sebagai gantinya... Para perempuan yang lain boleh minta selfi sepuasan dengan saya... Dan yang berminat silakan tanda tanganya juga.

Gian dan sania membagikan sufenir, sedangkan para ledys bergerumbulan meminta poto bareng sama artis(jiki), banyak orang kecewa dan pulang dengan wajah kusut' sampai mereka menghina papaku.

Tubuhku menyusut turun kebawah' menekuk kedua kaki dengan tangan yang melingkar memeluk seerat mungkin untuk menghangatkan badanku sendiri.

Keara... Anakmu tadi marah kepadaku, dia kecewa padaku, dia prustasi, apakah dia juga sama denganku depresi karnamu... Maafkan aku jika aku gagal menjaga anakmu dengan baik, kumohon.

Maafkanlah temanmu yang gak peka ini, yang terlalu lemah kepadamu, yang terlalu berlumur dosa karna pernah tergoda akan tubuh menantuku(ya... Istri benny).

Yang membuatku kaget abell memeluk tubuhku dari belakang, tanganya mengusap lenganku.

"daddy... Jangan bersedih kumohon... Daddy tau, aku sedih jika lihat depresi daddy kumat kayak gini' kumohon... Daddy harus kuat, daddy harus bangun dari depresi ini... Pleas..."

"kau sudah ganti baju..."

"sudah, hanya sanggulan saja yang belum kulepas, daddy... Ayo kembali sama yang lain' bukankah kita mau ziarah..."

Aku cuma menganggukan kepala, aku minta izin kekamar mau ganti baju' sedangkan abell kebawah.

Keara... Keara... Keara...

Ha...ha... Aku teman yang buruk ya? Aku daddy yang gak bertanggung jawab mengurus anakmu ya! Benny kecewa padaku.

Benny... Benny' nak... Kenapa kau berubah, kau gak pernah membentaku' kumohon kembalilah, aku gak bisa jauh darimu.

Sama saja mamamu menjauh juga dariku, hatiku sakit... Sakit... SAKIT.

YA TUHAN, KUMOHON' OBATI HATIKU! HA... SIALAN...

Aku keluar kamar dan balik kebalkon belakang' dikarnakan ada pohon mangga di dekat kamarnya benny jadinya, aku berjalan mepet kedinding jendela kamarnya benny.

Dan langsung melompat ke pohon mangga, turun darisana' berlari keluar dari pagar belakang, disini banyak pepohonan rimbun? Sampai aku keluar dari hutan.

Disini terlalu banyak orang komplek perumahan, jadi aku mentas dari hutan ke kuburan' bajuku udah kusut,kusam, robek, bahkan aku gak pakai sepatu dari rumah tadi.

Aku tau pemakamanya gak terlalu jauh tapi tetap saja.

Diago... Aku... Harus butuh ketenangan sendiri, aku mau sendiri' aku mau curhat dengan keara, keara... Kau dengar aku.

Sampai di gerbang pemakaman' rintikan gerimis mulai turun, bahkan pak tukang penjaga pemakamanyapun kaget lihat penampilanku yang seperti orgil.

Ya... Aku tau... Ini berantakan, masa bodoh buatku' langkah kakiku terus berjalan masuk kegerbang ini sampai bapak tukang pembersih pemakamanpun kuhiraukan.

Dia terus memanggilku... Ya... Aku... Selalu... Selalu menghiraukan semua panggilan semua orang, tapi aku berlari menjauh darinya, telapak kakiku sudah lengket karna becekan tanah ini? Sampai tepat di depan batu nisanya keara.

Tubuhku jatuh begitu saja karena melemah setelah melihat namanya yang setia selalu menghiasi batu nisan.

MENGHIASI...MENGHIASI APANYA, ITU SAMA SAJA MEMBUATKU MUAK AKAN UNTUK HIDUP' KAU MENGAMBIL KEARA-KU, KENAPA KAU GAK MENGAMBIL NYAWAKU SAJA YA TUHAN.

KUMOHON... KUMOHON, KEMBALIKAN... KEMBALIKAN KEARAHKU.

Airmataku terus jatuh, kedua tanganku mencengkram erat tanah basah ini, awalnya tanah kering seperti hatiku kosong, tapi sekarang mala berubah menjadi tanah basah seperti mataku yang bengkak karna lembab.

Keara... Kau dengar aku'kan... Kembalilah padaku, kita ubah masalalu menjadi masakini, ayolah berbagilah cerita padaku' kau teman yang sangat kusayangi, kumohon kembalilah.

Kembalilah... Bukankah kau mau lihat anakmu, dia tumbuh dengan baik, dia sangat pintar loh, kau pasti bangkahkan

Kau tau keara.

Aku memukul-mukul batu nisan ini, kenapa aku gak memperbaiki pemakaman ini menjadi lebih baik karna aku mau selalu menggenggam tanah ini, tanah... Ya... Tanah ini.

Supaya aku juga bisa merasakan bagaimana diriku ada disana bersamamu? Yap mati disampingmu.

Kau dan benny agak berbeda, dia agak dingin sedangkan dirimu sangat hangat sampai melelehkan hatiku seakan gak ada lagi di dalam rongga dada ini.

Kau mengerti apa maksudkukan keara, hatiku kosong... Ya kuanggap aku gak punya hati.

Ha...ha, aku gak sebaik yang kau kira' jika aku baik, udah lama aku menjagamu ataukah membunuh keluargahmu, supaya apa? Supaya kau terus selalu berada disisiku.

"diago..."

Wajahku melihat kesamping, memandangi papa yang berlari menuju kearahku' dia memayungi tubuhku supaya gak basah lagi.

Bahkan aku gak sadar kalau ternyata hujan udah bertambah deras, papa memeluku tapi... Tatapan mataku masih kosong.

"papa udah tau dari jiki dan gian tadi, kalau ternyata kau depresi... Maafkan papa ya... Karna gak bisa menjagamu nak..."

Mukaku menatap kearah kuburanya keara lagi, kuambil tanah yang kugenggam tadi dan... Kupejamkan mataku lalu Kuoleskan tanah itu di area semua wajahku.
"ha...ha, keara... Apa aku daddy yang baik, aku teman yang baik gak' ayo jawab aku..."

Emosiku gak bisa terkontrol lagi, masa bodoh sama oranglain mau menatapku kayak oranggila atauapapun itu dipikiranya mereka.
"KEARA... AKU KESEPIAN TANPAMU, KAU SADAR GAK SIH' KAU TEMPAT TERSAYANGKU, KAU TEMPAT GEMBIRAKU, KAU TEMPAT CEMBERUTKU, DAN... DAN... KAU ORANG PERTAMA YANG MENJADI TEMANKU, KUMOHON UNTUK KEMBALI... KEMBALILAH..."

Yang membuatku kaget, seseorang mendorongku kesamping sampai aku jatuh ketanah' yang membuatku juga shock adalah orang itu menamparku.

"DADDY... SADARLAH... TANTE KEARA SUDAH MENINGGAL, IKLASKANLAH DIA' DI DUNIA INI MASIH ADA BENNY... SADARLAH... KUMOHON, AKU TAU KAU KESEPIAN TANPA TANTE KEARA' TAPI PIKIRKAN JUGA BENNY... BENNY MASIH ADA DISINI, DI DUNIA INI... KAU HARUS BERSYUKUR KARNA BENNY MASIH HIDUP..."





Bersambung

Yang selalu menunggu, selamat menikmati membacanya ya... Maaf lama update-nya he...he😁.

MERTUA'KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang