82

602 18 2
                                    

Diago.

Malam ini abell maksa aku untuk tidur di sampingnya, dia tidur di kamarku' awalnya aku menolak karna apa? Nanti takutnya dimarahin sama jiki jika ketahuan.

Lagian status abell sekarang calon menantu' dan besok dia akan menikah? Sial... Kok aku agak ngerasa sesak ya sewaktu mengatakan kata menikah.

Tok...tok...tok.

"kak... Kau udah tidur ya..."

Gimana mau tidur, dari tadi abell memeluku terus' dikarnakan dia sudah tidur jadi aku diam-diam keluar kamar.
"ada apa..."

"aku tau abell tidur di kamarmu iakan..."

Aku kelagapan bingung mau menjelaskanya kayak gimana.

"kak... Boleh ngobrol sebentar gak, ke balkon depan..."

Yang kubisa hanya menganggukan kepala dan mengikutinya' kami duduk bersampingan sambil menatap sinaran rembulan dan segerumbulanya bintang di langit malam.

"bersikap dinginlah pada abell..."

Lah kok tiba-tiba ngomong gitu, kutatap matanya jiki' nampaknya dia sangat serius dengan ucapanya tadi.
"ha... Ea... Jiki!..."

"kakak sayang sama bennykan..."

Kuanggukan kepalaku.

"pertama... Dia udah lama kecewa padamu karna kakak selalu merahasiakan fotonya keara..."

Aku hanya diam sambil menatap sedih kearahnya' aku tau benny kecewa? Mungkin masalah itu di tahanya saja supaya aku gak khawatir.

"kakak ingat, waktu benny pulang malam gara-gara ngambek sama abell' waktu tiba-tiba benny pulang kerumah dia dapat telpon dari perempuan misterius? Sampai dia memanggilnya tan... Tante! Mungkin benny punya rahasia?? Dia pasti kecewa juga dengan abell, kakak tuh sadar atau enggak sih! Benny tuh darah dagingnya keara' ya jelaslah sifatnya nurunin sama nyokabnya? Keara tuh mudah pegang janji dan mudah bebohong... Aku yang bukan pamanya aja agak kecewa sama kakak... Oh ia yang kedua? Setelah benny dan abell selesai menikah, mungkin mereka gak kuizini untuk menepatkan diri dirumah ini"

Loh... Loh... Loh' kok gak di perbolehin sih.
"ha... Kenapa..."

"jadi kakak mau semua ini terbongkar, mau benny kecewa lagi' aku tau abell menyukai kakak... Dan aku tau tentang kejadian ditaman... Em masalah ini gak aku kasihtau kepada benny, karna abell memintaku untuk menutup mulut? Inti dari pembicaraanku sekarang... Kakak jangan pernah mencintai abell dan jangan pernah ada perasaan pada calon menantumu sendiri! Aku gak mau masalah jadi ribet lagi kak? Cukup tentang rahasia penyakit depresi kakak, dan kenangan masalalu bersama keara... Jadi kumohon turutin aja kemauanku' ini demi benny... Walaupun kita bukan keluargahnya, tapi aku juga menyayanginya seperti keponakan aku sendiri."

Jujur aku sangat lemah jika menyangkut tentang benny dan keara, sampai gak sadar kalau aku nangis... Kuhapus airmataku kasar! Baiklah jika itu kemauanmu jiki.
"oke... Aku akan bersikap dingin pada abell, tapi jangan sekarang..."

"jadi mau kapan?..."

"sebenarnya, selesai acaranya benny nanti' kami mau kepemakamanya keara... Mungkin benny juga senang jika dia datang kesana, kami akan ziara? Jika kau mau ikut... Sekalian aku ajak papa dan mama nanti..."

"oh oke-oke, nanti aku ajak gian sama sania juga..."

Kuanggukan kepala dan membalas senyumanya jiki, aku juga kecewa pada diriku sendiri! Karna mudah terbuai akan godaanya abell tapi aku menyukai perbuatanya pada tubuhku? Dan disisi lain perkataan jiki ada benarnya juga, kalau aku gak bertindak dengan cepat... Abell akan tambah mencintaiku dan aku terjebak dalam rumah tangganya benny nanti... Dan benny mala akan membenciku.









...

Tya.

Sekarang hanya cuma ada aku dan benny di ruang tamu, ranna udah bobok dan tentu juga ayah' kami berdua lagi ngegoleran di ambal dekat depan tv yang gak menyala.

Benny dari tadi hanya bisa memandangi kotak sepatu itu tanda saksi bisu akan kenangan masalalu mamanya, tanganku sibuk mengelus rambutnya' bahkan mataku udah bengkak karna selalu nangis di depan benny.

"tan... Jangan nangis lagi, aku gak apa-apa kok?..."

Kepalanya ada di pangkuanku' dan punggung belakangku menyandar di dinding dengan bantal yang menjadi tempat nyamanku untuk bersandar sekarang.
"benn..."

"em..."

"besok loh nikah, dan besok kita di jemput pak adi di bandara? Apa loh gak istirahat dulu gitu sama tunanganmu kalau acaranya udah selesai nanti..."
Wajahnya melihat kearahku.

"em... Kurasa malam pertamaku di tunda dulu deh kak, yang terpenting sekarang adalah keluargahku... Pengen mau ketemu sama nenek dan ayahku. Tapi gimana aku cari alasan ya biar daddy gak curiga..."

Benny mikir dan aku ikutan mencari ide, mumpung otaku lagi encer... Tapi entah kenapa aku agak takut ya sama tuan diago.
"ada sih, tapi mungkin gak masuk akal..."

"apa... Apa tan, katakan saja?..."

"ea... Bilang pada daddy... Kalau loh mau memani temanmu ke amerika..."
Dia bangun dari baringanya tadi.

"ha... Kurasa itu agak berlebihan deh tan, ada gak cara lain..."

Mala aku kesal sendiri, kuacak-acak rambutku karna pusing dengan keadaan sekarang.
"benny... Ayolah aku gak tau harus mikir apa lagi? Tiba-tiba aja otaku langsung teruju kesana!..."
Yang membuatku sedih, dia menghembuskan nafas beratnya? Tanganya sibuk maen hp dan menelpon seseorang.

"yo pak, maaf tiba-tiba nelpon mau nanya gimana kami mau cari alasan biar gak ketahuan daddy..."(...)"em... Kau yakin, bisa ngatasin masalah ini nanti?"(...)"beneran mau bantuin kami, gimana kalau daddy mala curiga..."(...)"em... Yaudah' makasih pak, maaf ganggu waktu istirahatnya, asalammualaikum..."(...)
"dasar... Dingin amet nih pak tueknya..."

Tingkah benny nampak lucu, dia mencibir mengupati orang yang ada di telpon tadi.
"ea... Benn, tadi siapa?..."

"pak adi wibooda..."

Adi, yaampun... Entah kenapa aku agak merasa gak enak ya setelah membebani diktektif sepertinya... Benny apa kau yakin ingin mempercayainya.

Bersambung

MERTUA'KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang