95

471 15 8
                                    

BENNY.
AWALNYA dia mau menjemputku di depan kantornya daddy tapi aku gak mau... JADI SIANGNYA ini kami membuat janji di Taman Menteng kota jakarta pusat...' ditempat ini sangat cocok untuk joging?.

Ya kenangan masalalu disini, mengingatkan aku tentang wajahnya abell yang terus tersipu di dekat daddy jika mereka bergandengan tangan kalau lagi joging bersama.

Aku juga sih yang gak peka waktu kecil' kukira abell tersipu, menempel, bermanja kepada daddy karna menyayangi daddy sebagai orangtua, tapi taunya aku salah besar? Ya... Aku juga sih yang terlalu polos.

Yang kupikirkan waktu dulu hanyalah?... Aku menyukai abell yang selalu bermanja kepada daddy,karna apa... calon istriku akan mudah akrab dengan calon mertuanya nanti.

Bahkan waktu dulu paman jiki sering selalu memberi tanda-tanda gak jelas berupakan seperti isyarat pada gerakan alis mata dan bibir(tanpa membuka suara).

Sudah kubilangkan dia peka dengan keadaan dan esfresi orang... Itu sebabnya aku suka curhat padanya waktu dulu' karna dia peka dengan keadaanku, tapi tetap aja aku kecewa... Kecewa telah menyayanginya, telah menganggapnya sebagai saingan duet gameku waktu kecil? Bahkan aku mulai membencinya... Karna apa! Dia... Dia membuatku terpukul akan rasa sakit di hati ini.

Dan sekarang aku baru sadar? Kenapa dia sering melakukan aba-aba tanda seperti itu waktu dulu... Karna mau menolongku.

Yap menolongku!!... CEPAT CURILAH HATINYA ABELL, JANGAN SAMPAI KAU GAGAL' KALAU GAK... KAU AKAN MENYESALINYA. kenapa... Kenapa aku baru sadar sekarang ha... Dasar sialan kau paman jiki! Seharusnya kau lebih mengatakanya secara langsung, bukanya memberi aba-aba tanda gak jelas kayak kata isyarat gitu.

Bahkan paman jiki sekarang menghianatiku... Dia lebih mementingkan hati kakaknya dari pada hati keponakanya? Untuk apa juga dia harus membantu sih hati batu yang gak peka pada perasaan oranglain.

Ha...ha iaya, akukan' bukan ponakanya... Jadi wajarlah dia berpindah hati menolong kakaknya.

Oh ia... Di depan parkiran tadi aku cuma mau menakuti mereka berdua saja tapi sayangnya... Mala aku yang merasa gak tegah karna telah menunjukan esfresi emosiku tadi kepada orang yang pernah bersikap baik padaku.

Aku tau... Ini terdengar egois, tetap saja... Rasa sakit di hatiku pada mereka gak pernah pudar' walaupun yang salah disini adalah daddy tapi tetap saja paman jiki bekerja sama dengan daddy.

Mataku beralih melihat layar hp.

Kubaca pesan yang kukirim padanya tadi, orang yang berperan menjadi paman keduaku ini ternyata menuruti semua keinginan apa yang kumau.

-penutup mata.
-penutup mulut.
-borgol'tangan/kaki/leher, yang berbahan karet.
-alat cambuk.
(semuanya berwarna hitam)

Orang itu cuma balas oke... Mungkin dia lagi mesan online atau gak mencari tempat tokohnya? Apa ada jualanya di indo!! Terserahlah masa bodoh, yang penting barang itu ada.

Udah hampir dua jam aku menghabiskan diri bersandar di bawah pepohonan rimbun ini, walaupun disini udaranya sejuk dan menenangkan pikiran sampai terbawa suasana menjadi adem? Tapi tetap saja aku agak kesal karna lama menunggunya!... Rasanya pengen ngomong kotor' ha... Sabar.

"benny' yakan..."

Suara cowok membangunkanku dari ketenangan yang barusaja kubuat, waktu kubuka mata ternyata keperawakan badanya hampir sama kayak papa' hanya saja wajahnya yang berbeda.

Dia membuka kacamatanya dan duduk di sebelahku berpangku di atas rerumputan yang gak terlalu kasar, aku masih diam memperhatikan gerak-geriknya.

"namaku... Dirza suqan, salam kenal ya..."

MERTUA'KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang