69

1K 15 0
                                    

Dia melepas pelukanya dan menghapus airmatanya' sedangkan aku masih menatapnya sedih? Aku bersyukur bisa bertemu dengan keluargahku? Walaupun kakek ferdi bukanlah kakek asliku-bukan ayah kandung dari mamaku tapi aku tetap menghargainya.

Aku senang nenek anira dapat suami baik seperti kakek ferdi dan juga kedua anak yang masih hidup? Tya dan ranna... Tiba-tiba ranna masuk sambil merangkang memeluk ayahnya.

"yah... Jadi kak benny. Anaknya kakak keara ya..."

Kakek ferdi hanya mengangguk sambil mengelus kepalanya ranna.
"em... Jadi' sekarang aku panggil kakek... He... He..."
Malahan kakek memukul bahu tanganku' aku cengengesan karna masih terlalu canggung denganya.
"hari senin. Kami pergi ke shingapure' jadi aku mohon kakek sama tante ranna jangan khawatir. Kami akan membawa kembali nenek anira..."
Dia menganggukan kepalanya dengan senyuaman tulusnya' wajahku melihat ke tante tya? Dia masih membaca buku itu.
"tan... Kalau baca tuh yang keras dong... Kamikan mau denger juga..."

"ha... Oh ia... Ia' aku bacain ya..."


Tingkah ayahku berubah semenjak aku kelas tiga smp' sejujurnya aku kasian sama ibu dan khawatir... Tapi mau bagaimana? Aku juga takut sama ayah! Sebab ayah kalau marah selalu melampiaskan amarahnya dengan membanting barang dan menampar kami berdua? Jika aku buat salah... Ibu selalu melindungiku.

Ibu selalu menyuruhku masuk kedalam kamar jika ayah pulang' itu sebabnya... Aku gak buat ulah lagi karna aku bosan dengan suara bentakanya ayah... Ya aku pernah buat salah?? Gak sengaja memecahkan piring karna tanganku licin karna selesai cuci piring dan pernah waktu dulu aku main kedanau sambil mancing ikan... Aku gak punya teman karna orang-orang di dekat rumahku gengsi berteman denganku? Mungkin mereka takut mendektiku... Karna aku anak dari tukang pemabuk.

Sampai aku baru pulang jam enam, dikarnakan berteduh oleh hujanya sangat lebat' pulang kerumah bukanya mendapatkan handuk dan wedang jahe yang hangat? Tapi Mala aku mendapatkan kejutan yang mengerikan, rambutku di jambak dan juga aku dicacimaki oleh ayah... Dia bilang aku anak kurang ajar' gak tau sopan-santun? Yang lebih parahnya lagi, dia menarik rambutku sampai tukuk belakang kepalaku sakit sedangkan aku tergopo-gopo mengikuti langkahnya yang lebar.

Sampai di dalam kamar mandi dia menumpahkan air di kepala dengan pakaian yang masih melekat di tubuhku... Bajuku basah? Aku menggigil kedinginan! Ibu belum pulang kerja? Katanya strikaanya menumpuk dan dia harus ngejaga anak majikanya juga.

Walaupun perbulan 400 rb' tapi kerjaan tetaplah halal... Dikarnakan aku gak bisa bantuin ibu? Jadi yang kubisa membereskan rumah dan menjaga ayah! Terkadang hatiku sakit melihatnya? Jujur... Aku membencinya tapi mau bagaimana lagi karna dia ayah kandungku.

Aku ya lumayan pintar tapi gak terlalu' alhamdulilah nilaiku gak anjok tapi aku gak dapat biyasiswa... Aku pengen bangen mau masuk ke SMAPASUKAJAYAJAKARTA. Tapi... Takdir berkata lain? Aku kira aku akan bersekolah di tempat biasa-biasanya saja? Tapi taunya! Ibu jujur padaku... Dia mendaptarkan namaku dan aku ya masuk walaupun dengan nilai pas-pasan dan hutang menumpuk karna ibu berniat mau mengabulkan apa yang kumu.

Aku masih bingung sama ibu waktu itu? Dia tau darimana aku pengen mau masuk ke sekolah mewah itu? Dan ibu mengatakan kalau ia membuka buku dearyku dengan senyuman cantiknya!  Masa Mos baru saja di mulai tapi barisan sebelahku nampak rame? Awalnya aku lagi minum! Tapi minumku terhenti sewaktu melihat para kakak kelas ledys mempermainkan sih culun itu.

Teguh amet pendirianya gak mau membuka kacamatanya itu? Gak ada angin tapi ada jangkrik. He... He... Merasa diam sejenak karna sih cupu itu melamun sebentar' Sampai senior cowok gila itu datang mencari sensasi di kalangan junior? Mau mendapatkan perhatian kepada orang-orang sekitar.

Dikarnakan kesal' senior itu mempermainkan cowok itu jadinya... Aku berlahan mendekat kebelakang senior itu? Dan menumpahkan air di dalam botolku! Senior itu nampak shock berat... Wajahnya melihat kearahku.

"apapaan ini' hei... Apa yang kau lakukan. Bajuku dan kepalaku basah semua..."

"lalu..."
Seakan-akan emosiku mau meluap-luap? Haa... Ayolah keara tahan dong.

"sialan..."

Senior itu menarik bajuku... Bukanya takut ataukah apa... Aku menatapnya remeh dan menantang dengan tatapan dingin.

"minta maaf sekarang juga' aku seniorm-"

Langsung kusambar ucapanya sampai dia gak menyudahkan obrolanya.
"haha... Senior bloon' dengar ya... Walaupun aku seorang junior tapi aku berhak harus marah. Yang salah disini senior perempuan itu dan dirimu... Senior perempuan itu yang duluan bersikap kegatelan sama cowok ini... Dan anda' senior bloon pahlawan kesiangan yang mau cari perhatian sama junior dan para senior perempuan tadi karna mau cari gara-gara saja, benarkan..."

Aku melepaskan kerabajuku sendiri dan mataku melihat kearah cowok cupu itu lagi' aku melambaykan tangan menyuruhnya ketempatku.. Dia menurut dan sekarang tubuhnya sudah berada di belakangku.
"mau berurusan dengan cowok ini, tantang dulu aku... Oh ia..."
Wajahku melihat kesekitar lainya.
"kalian pikir, aku butuh perhatian. Maaf... Bukan gayaku yang seperti itu, aku menolong cowok ini... Emang kenyataanya, dia bersikap sopan kepada senior tadi tapi... Apa coba yang senior lakuin' mereka mau mempermalukan cowok ini' em... Kalau yang pikiranya terbuka pasti ngertilah apamaksudku. Manusia punya hati nurani... Gak ada salahnyakan bertingkah baik dan mau menolong teman..."
Sekarang aku melihat kearahnya dan tersenyum, para senior pergi menjauh dari kami? Dan Sekarang cowok ini ganti barisan... sebarisan denganku...kudengar dia mengatakan.

"ea... Makasih..."

Awalnya agak canggung karna' baru kali inilah... Aku mempunyai teman baru.
"sama-sama. Oh ia namamu siap-"
Matakumelihat kepapan namanya' aku mengajak bersalaman dan dia membalasnya.

"salam kenal namaku' keara wingnar, senang bisa mengenalmu diago addreyri. He... He..."




Bersambung

MERTUA'KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang