99

357 15 5
                                    

Dikarnakan gak di izini daddy kerja dulu untuk sementara ini, jadinya aku cuma tidur-tiduran aja di atas sofa' sambil makan cemilan di suapi oleh istri tercintaku yang berhati busuk.
"akk..."
Mulutku mengangak meminta di suapi lagi, karna kunyahan yang di dalam mulutku sudah habis.

Tatapanya kearah tv, matanya gak mau melihatku lagi' bahkan cemilan yang ia arahkan kepadaku, bukan masuk ke mulut tapi kepipi.
"honey... Lihat perbuatanmu..."

"ea... Ha...ha, maaf... Maaf aku gak sengaja..."

Dia mengelap pipiku' menggunakan bajunya, waktu tanganku mau berusaha masuk kebajunya? Dia langsung menepisnya.

"maaf darlyng, tapi aku gak mood' masih nyeri yang di bawah..."

"he...he... Ia... Ia tak apa, aku juga minta maaf..."
Aku bangun dari sofa dan pergi kedapur mengambil minum.

Tiba-tiba ada suara paman jiki dan om gian lagi ngobrol sama abell di ruang tamu(udah pulang ya), sedangkan aku menguping pembicaraanya mereka di belakang tangga sewaktu udah selesai minum tadi.

"kami habis dari kantor tadi, bell... Em... Sebenarnya' Kata kakak kamu agak dingin hari ini padanya... Dan terus waktu paginya, kakak ngucapin slamat pagi tapi kau hanya mengangguk dan tersenyum tanpa menatap kearahnya, apa terjadi sesuatu' kau tau kakak nampak gak mood kerja tadi..."

"bisa jangan bahas sekarang, di dapur ada benny' mungkin saja dia lagi nguping..."

Aku balik kebelakang' masuk ke kamar mandi, terdengar ada langkah kaki masuk kedapur... Jadi aku membuka pintu pura-pura gak tau kalau mereka udah pulang.
"loh... Paman sama om Udah pulang, cie... Nginap dimana semalam' sampai gak pulang kerumah he... He..."

"he...he, keponakan kepo..."

Paman jiki mencubit pipiku, sedangkan om gian ngambil minum di lemari pendingin' tapi yang membuatku kesal om gian nampak acuh juga padaku? Apa dia takut kepadaku ya... Sampai-sampai dia udah berbeda sekarang.

"nenek sama kakek kemana?..."

"nemanin nenek ke pasar, kan pasar lumayan jauh dari sini..."
Mulutnya cuma mengatakan oh... saja, waktu om gian mau membuka pintu kamar mandi' aku langsung mengatakan.
"paman... Aku lihat pagi tadi, daddy nampak sedih' em... Emang daddy punya masalah ya..."

"ea... Em... Ma... Masalah, entahlah' kurasa dia terlalu banyak pikiran, kan akhir-akhir ini daddy lembur di kantor... Kuyakin dia kurang istirahat saja."

Om gian masuk ke kamar mandi karna kutau pasti tubuhnya gemetar ketakutan tadi' dia mengatakan pinjam baju kepada paman, paman pergi ke lantai atas' sedangkan aku balik lagi kearah abell(ruang tamu).

Tapi lagi-lagi abell seperti gak memperdulikanku, matanya memang melihat kelayar tv tapi berubah kosong? Kau pikir aku hanyalah patung seakan benda mati yang tak pantas dilihat olehmu.

Yang benar saja, kau terus bersikap seperti ini kepadaku, maka aku gak bisa menahan emosi lagi? Bahkan semalam tadi!

Tatapanmu sama seperti itu, dia cuma mengatakan emm dan tersenyum lalu membalikkan tubuhnya membelakangiku.

Abell... Jika kau mau menjadi istri yang penurut dan berusaha menganggapku ada disisimu, maka daddy gak akan aku ganggu... Tapi jika kau memperlakukanku berbeda dari yang kuharapkan.

Terpaksa... Aku akan menyuruh paman dirza untuk menerrori daddy tercintamu lagi.
"honey... Emang ngelamun tuh enak ya..."
Dia kelagapan karna kaget, sebab aku sudah berdiri di sampinya.

"ha...ha, da... Darlyng' aku cuma nonton tv kok, masa ngelamun? Ada-ada aja kamu' sini... duduk sini lagi."

Aku menurutinya dan tanganya menyuapiku, sedangkan paman udah turun balik ke dapur ngasih baju ke om gian di kamar mandi? Yang membuatku jengkel akan keributanya mereka! Paman jiki cari gara-gara mau mandi bareng.

MERTUA'KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang