Pintu ruang vif ini terbuka, benny dan abell menatapku khawatir... Mereka berdua kearahku dan saling memegang kedua tanganku.
"dadd... Kau gak apa-apakan?..."
Dia sangat menghawatirkan keadaanku ya, sedangkan aku hanya diam menatapnya datar? Gak disangkah airmataku jatuh begitu saja! Karna merindukan keara.
Keara anakmu... Anakmu sudah besar' aku merawatnya dengan baik? Apakah aku sudah menjadi teman yang baik! Kulihat dia menghapus airmataku dan memeluku sebentar, matanya beralih melirik kearah pemukul bisbolku.
"kenapa pemukul bisbol ini ada disini dadd?... Kata daddy pemukulan ini disimpan dan gak tau dimana menyimpanya. Lalu ini kenapa bisa ada lagi? Sebenarnya ini milik siapa!!..."
Mataku gak melihat kearahnya lagi, malahan tanganku memutar pemukulan kayu yang kugenggam? Disisi lain pemukulan ini mendapatkan tanda ukiran! Yang bertuliskan keara wingnar dan diago addreyri.
"ini milik daddy dan mamamu...""emang mama suka main bisbol ya' dadd?..."
Aku menggelengkan kepala.
"dia yang pertama selalu menyemangatiku... Jadi aku mengukir namanya di samping namaku..."
Langsung kucabut selang impus ini, tapi mereka memarahiku untuk berbaring lagi dan menasehatiku? Waktu wajahku melihat kearah benny... Dia menatapku agak ketakutan.Kurasa penyakitku kumat lagi, terlalu depresi makanya sampai sekarang kadang-kadang aku suka berubah-ubah tingkahlaku kepada oranglain? Yang membuatku kesal telponku berbunyi.
-tuan... Kami sudah mendapatkan keberadaanya lio...
Emosiku meluap, kugenggam erat pemukulan bisbol ini.
"dimana..."-shingapure, dikarnakan tim kami mengenal para polisi disana. Jadinya mereka ikut membantu anda tuan...
"em... Kalau begitu, kalian datang ke kantorku..."
Langsung kuakhiri panggilan ini duluan, yang membuatku tambah kesal gian menghalangi jalanku."loh depresi iakan... Gua tau itu dari dokter tadi, kenapa loh gak pernah cerita kepada gua..."
Sepatuku mau melangkah maju tapi sayangnya benny menggenggam lenganku.
"dadd... Kau sakit, sebenarnya ada apa... Dan... Lio? Lio itu siapa?"
Kupejamkan mataku sebentar dan memijit keningku.
"lio hanya temanku' dia penghianat karna gak pernah bayar hutang. Dikarnakan dia gak mau ketahuan kalau dia punya hutang besar kepadaku? Makanya dia pindah ke shingapure... Kalau begitu daddy tinggal dulu..."
Aku berbohong padamu nak... Kutakan kepada gian untuk dia yang untuk mengemudi? Dikarnakan biyaya perawatanku sudah lunas di bayar, jadinya kami pulang lagi ke kantor' sampai di depan gedung ini... Ternyata dua mobil hitam sudah menunggu.Tak pelru menghkawatirkan mereka yang ada di dalam mobil, jadinya aku keluar begitu saja dan langsung menuju kearah para polisi dan tim mata-mata suruhanku yang sudah berdiri tegap di depan mobil mereka.
"tuan maaf kami baru sekarang bisa menemukan buronan itu..."
"aku kecewa padamu, pak adi... Aku mempercayaimu karna kau kepala dari timmu tapi nyatanya rencanamu hampir gagal? Apakah tiga tahun bagimu hanyalah permainan' sudah cukuplama aku menunggu. Dikarnakan kau berteman denganku' aku bisa memakhlumimu karna tugasmu banyak. Bukan hanya aku saja yang meminta bantuanmu benar bukan jadi, aku memaafkanmu... Dan? Trimakasihbanyak sudah mau bekerjasama denganku..."
"ia sama-sama tuan diago, kami sungguh sangat menyesal..."
"kalau begitu, aku ikut kalian ke shingapure..."
Tubuhku berbalik kebelakang' melihat kearah gian, sania, benny, dan abell.
"tanggung jawab kantorku ada di tanganmu benny' kau yang memegangnya untuk sementar' kalau kau gak bisa melakukan tugasmu. Minta bantuan kepada om gian. Mengerti.."Benny.
Aku berlari kearahnya dan memeluknya sebentar... hanya menganggukan kepala saja daddy kembali tersenyum, entah kenapa tiap kali daddy sakit pasti tingkahnya aneh... Pernah waktu dulu' aku bilang... Daddy sakit, kita ke rumah sakit yuk? Malahan dia hanya menjawab gak usah' daddy cuma sakit kepala biasa... Anehnya sampai pintu kamarnya di tutup terus' kadangan aku pernah dengar daddy kayak ketawa sama orang di dalam... Aku kira dia telponan.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
MERTUA'KU
Romance"Sudah kuduga..." Bahkan dia tegah berbohong di belakang pacarnya sendiri. "Da... darling ini tidak seperti yang kau lihat, a... aku menyimpan fhoto daddymu. Karna dia kuanggap seperti orangtuaku juga' bukanya dia akan menjadi ayah mertuaku. He... h...