92

547 20 2
                                    

Update... Update, slamat membaca.

Kudorong tubuhnya menjauh.
"bell... Bisakah jangan terlalu lama, aku kedinginan..."
Dia tertawa puas karna mempermainkan diriku, berlahan selimut tebal yang ia tarik tadi sekarang menutupi tubuhku dan itu membuatku nyaman.

Dibagian bawah selimut' badanya berlahan masuk kedalam selimut, kedua tanganya mengelus pahaku.

Aku tertawa akan jarinya yang menggelitik kulit pahaku, jari telunjuknya menyentuh bagian bawah (duabuahtelurpenisku)' mulutku mendesah keenakan.

Sebelah tanganya memompa (batangpenisku), sedangkan mulutnya mengulum (kepalapenisku)' Ia berhasil membuatku pasrah akan semua hukuman yang di berikan padaku, lidahnya membelit-belit seperti cacing kepanasan... Dan itu membuatku semakin setres akan spremaku yang belum keluar.
"aaahh..."

"cie yang mendesah..."

"ayolah... Kumohon momm... jangan nanggung kayak gitu, lama-lama aku gak mood lagi' kalau gak sampai..."
Badanya naik lebih keatas merapat kearah depan wajahku, nafasnya mengembuske telingaku.

"bahkan... Daddy masih ingat ya, makasih udah memanggilku dengan sebutan momm..."

Abell mengecup daun telingaku, menggigitnya, dan menjilatnya, badanya mundur lagi kebawah... Melanjutkan aktifitasnya tadi.

Kulumanya benar-benar sangat menghangatkan miliku, pompaanya didalam mulut semakin brutal, dan desahanku memenuhi ruangan ini.

Sampai akhirnya titik kenikmatan yang kurasakan memuncak seperti mau keluar sangat deras, yap... Spremaku sudah muncrat di dalam mulutnya abell.

Kudengar seperti suara menelan sesuatu, a... Apa abell menelan semuanya? Dia menelanya' suguhan iakan?? Gak bohongkan! Apa gak kenapa-napa.

"rasanya aneh?..."

"jadi kau menelanya momm..."
Ikatan dasi yang menutup diarea mataku di bukanya, dia menganggukan kepala' jadi tadi beneran.

Saking kesalnya kujambak sambutku sendiri' menggeram prustasi, sumpah dah ini udah kelewatan, gimana kalau terjadi apa-apa pada perutnya.

"aku gak kenapa-napa kok, santai aja dadd... Espresimu selalu mudah di tebak he...he... Jika aku gak menelanya' kan sayang keluar gitu aja..."

Dia tertawa geli menatapku, aku mala kebingungan' dia menarik tanganku dan sekarang tubuhnya di pangkuanku lagi.

"udah lemas tuh yang di bawah, he... He... Cepat amet tidurnya..."

Bibirnya melumat bibirku, aku membalasnya' kedua tanganya menuntun telapak tanganku untuk melepaskan kimono miliknya.

Dua tanganku meremas payudaranya' memelintir putingnya, didalam mulutku lidahnya abell masih sempat mendesah padahal bergerak gemetaran disana he...he.

Tanganya mau memompa penisku lagi, ya silakan sajalah lagian aku gak keberatan kok... Abell mengangkat tubuhnya dan mengarahkan batang penisku ketepat bawah vaginanya.

Langsung jeda dulu ciuman kami untuk sementara waktu, tanganku mendorong bokongnya untuk menjauh dari selangkanganku.

"dadd..."

"kurasa aku gak bisa..."
Mataku beralih kepandangan lain, aku gak tega denganya untuk menundah hasratnya yang sudah mucul sedari tadi?? Dan Kini tiba-tiba kuakhiri dengan obrolan omongkosong ini.

Tapi di pikiranku menolaknya.

Ya aku tau? Pasti vagina-nya sudah sangat basah.

Apa yang harus kulakukan?, mataku di kelabui akan hasrat sexsual' dan menginginkan menghabiskan tengah malam ini bersama dirinya tanpa ada yang mengganggu hubungan kami.

MERTUA'KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang