27

1.1K 18 0
                                    

Ya... Kekhawatiran seorang adik terhadap sang kakaknya? Dan kekhawatiran seorang kakak terhadap sang adik- mereka berdua... Adalah darah yang menjadi satu dan terbentuklah sebuah keluargah, kakek dan nenek gak di rumah karna mereka pergi ke amerika menjenguk buyut.

"KENAPA PAPA SAMA MAMA GAK TAU MASALAH INI, DAN KENAPA KAKAK GAK KASIH TAU SOAL INI KEPADAKU HAA... AKU ADIK KAKAK, KAKAK TEGAH SAMA AKU YA..."

-Tegah... Justru itu, apa aku tegah melihat keluargahku sedih karna penyakitku yang sekarang... Kalian keluargahku jadi wajar kalau aku berbohong demi kebaikan untuk menjaga keharmonisan keluargahku... Intinya' aku gak mau papa sama mama khawatir jadi jangan kasihtau sama mereka berdua... kalian paham.

"tapi' kakak sakit, gara-gara papa juga. Papa membebani pekerjaanya di kantor untuk kakak..."

-dasar... Coba pikirkan baik-baik sudah berapa lama aku kerja disana membantu papa' itu kulakukan untuk anaku. Dari pada aku kerja sama orang lain, mendingan aku kerja sementara sama papa waktu dulu? Dan sekarang papa mempercayakan pekerjaanya kepadaku karna aku anak sulungnya... Jadi aku yang menjadi ceo di kantornya' lagian... Aku udah kepikiran. Kalau kau gak ada bakat dalam hal ini... Jadi aku yang mengambil alih perusahaanya.

Kami berdua  hanya terdiam tanpa mengatakan apa-apa, sedangkan daddy mala kebingungan melihat tingkah kami... Kok pada jadi canggung gini.
"daddy..."

-ia sayang... Mau minta apa, oleh-oleh. Nanti daddy bawain ya...

"ihh... Bukan oleh-oleh, aku mau daddy pulang cepat. Masa selama sebulan, terlalu lama..."
Bibirku monyong maju karna sebel sama kelakukan daddy yang selalu sibuk dengan teman tukang hutangnya itu.

-he... He... maaf... Sebulan, tetap sebulan sayang' jiki... Benny. Sudah dulu ya' tadi teman daddy manggil daddy.

Daddy mengakhiri vcnya, kulihat paman jiki mala ngelamun... Yang kubisa hanya memeluk lenganya saja.
"paman... Jangan sedih, kan ada benny. Mendingan paman juga ikutan berbohong saja' dari pada daddy kecewa kalau paman jujur sama kakek dan nenek..."
Malahan dia mengganggukan kepalanya saja dan mengusap rambutku, aku mengerti dia sedih dengan keadaanya daddy' tapi mau bagaimana lagi... Daddy orangnya keras kepala.























Abell.
Hari-hari telah berlalu, waktu beriringan menjadi singkat, tanpa semangat dihati seakan akal sehatku menghilang karna beban di kantor selalu menumpuk? Benny selalu bersikap manja kepadaku layaknya seorang kekasih!! Seharusnya kebalik ya.

Aku yang mesti bertingkah manja kepadanya, bukanya dia? Yang bertingkah seperti itu!! Romantisnya, khawatiranya, sayangnya kepadaku... Sikapnya selalu Terus terpampang jelas di wajah dan matanya! Tapi apa yang aku telah lakukan... Aku berpura-pura mencintainya? Tapi yang di hati berbeda, cintaku bertambah besar untuk paman diago.

Ya kumengerti, kalau aku kejam... Karna aku gak membalas kebaikan hatinya benny. Tapi bukankah... Cinta itu gak bisa di paksakan, gak pandang status, buta, gak pandang umur... Apa begitukah cinta! Aku gak mengerti jalan pikiranku seperti apa... Aku hanya takut bagaimana kalau ternyata aku beneran menikah dengan benny tapi sayangnya cintaku gak pernah ada untuk hari kedepanya nanti.

Gak di sangkah' sudah sebulan penuh ini! Aku selalu menungguhnya... Om gian, aku, dan tante sania selalu datang kerumah benny... Tapi yang kulihat rumah ini nampak kosong tanpa paman diago.

"kenapa gak ikut vitri, sania, sama benny. Mereka keluar beli makanan. Sedangkan kau mala nemaniku lagi nyantai di teras belakang?..."

"udah lama gak pernah lihat paman, jadi aku disini aja' nemenin paman..."
Mengontrol emosi sedihku, karna kuyakin... Paman jiki bisa membca tingkah orang? Bukanya kayak paman diago! Emang dia gak peka' kulihat paman jiki mala menghembuskan nafasnya.

"kau merindukanya iakan..."

Malahan aku hanya diam dan menundukan kepala? Kudengar dia melanjutkan omonganya lagi.

"bell... Makasih sudah mau mencintai kakaku, tapi tau sendiri... Dia gak peka! Dia udah di butahkan oleh keara..."

"tante keara sudah lama meninggal tapi aku gak pernah melihat fotonya, bahkan benny juga sama... Pasti benny merindukan tante keara. Apa sampai segitunya ya paman diago mencintai tante keara..."
Pertahanan bendungan airmataku gak bisa terjaga lagi, aliran air mengalir begitu saja turun tanpa kuhapus.






Bersambung.

MERTUA'KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang