51

761 21 0
                                    

Gian membereskan semua berkas dan laptopnya' sedangkan aku masih diam merasa khawatir kepada benny.

"benny belum pulangkan..."

Aku menganggukan kepala' tiba-tiba saja hpku bergetar... Waktu kubaca! Anaku nelpon, langsung kuangkat.
"BENNY... KAU DIMANA' YAALLAH.. NAK. DADDY SANGAT KHAWATIR TAU GAK..."

Daddy khawatir' he... He... Maaf aku gak kasih tau lagi sama daddy. Aku maen kerumah temen.

"siapa temanmu, namanya siapa..."

Perrzo... Nama temanku perrzo, daddy gak usah khawatir. Malam ini aku tidur di rumahnya? Katanya besok gak bisa datang keacaraku dia mau berangkat lagi ke Amerika... Dikarnakan udah lama gak ketemu? Makanya aku tidur dirumahnya, ya kangen sama teman lama.

Kuhembuskan nafas legahku' syukurlah... Kalau gak terjadi apa-apa kepada benny.
"oh gitu... Oke... Oke, besok pagi pulang ya... Jangan banyak bergadang disana' banyak makan, terus jaga diri baik-baik ya nak..."

Ia dadd... Bey bey daddy he...he...

Belum sempat aku mengucapkan kata bey... Dia udah mematikan panggilanya, walaupun aku udah tenang tapi tetap saja aku khawatir sama benny.

"paman... Ayo pulang' toh benny tidur di rumah temenyakan. Jadi mau gimana lagi, paman jangan khawatir... Besok'kan benny pulang ke rumah..."

Aku hanya menganggukan kepala' sementara waktu... Gian yang mengemudi mobilku dulu? Sedangkan mobilnya gian yang pakek sania! Semua orang kusuruh pulang cepat karna aku gak mood lagi kerja.
"ini bell... Satenya..."

"ea... Perutku masih kenyang paman, kasih aja ke om gian..."

Kuletakan di dekat kursinya gian.

"sate ayam, emang untuk siapa nih?..."

"untuk benny' tapi benny'nya gak ada, jadinya kukasih ke kamu ajalah... Bukan sate ayam, tapi sate kambing..."

"ha...gak mau..."

Kaget aku' lagi enakan ngelamun lihat keluar jendela... Sih gian mala hampir mau teriak... Ya suaranya bergema didalam mobil.
"kenapa?..."

"aku gak suka kambing..."

"yaudah kasih aja ke sania nanti..."
Gian mengatakan ok... Ok makasih' akubisa hanya menganggukan kepala saja.. Yang membuat jantungku berdenyut? Abell menyandar di bahu tanganku.

Ha... Sudalah biarkan sajalah, kami kerumahnya abell dulu... Sampai di depan gerbang? Abell turun dengan wajah yang nampak khawatir.

"paman diago' gak apa-apakan? Apa mau kupijiti kepala. Paman pusingkan..."

Jendela mobilku terbuka' dia menunduk memandangi wajahku... Segitu khawatirnya dia sama aku hemm.
"enggak' gak pusing kok, aku gak apa-apa abell..."senyum
Kuelus kepalanya, dia melepaskan tanganku dan bilang' tunggu disini... Jangan pulang dulu? Dia membuka gerbangnya dan maasuk ke rumah.
Beberapa menit... Dia keluar rumah, gak membawa tas lagi mala abell... Membawa? Kayaknya baju tuh.
"abell... Kau bawa apa, gak masuk ke rumah..."

"enggak... Aku tidur di rumah paman aja' benny gak ada... Jadi gak ada orang jagain paman... Walaupun ada om gian dan paman jiki. Tapi tetap aja aku khawatir sama paman diago..."

Aku masih tetap diam' dia masuk kedalam mobil lagi... Dan menyuruh gian langsung pulang kerumah orangtuaku? Jujur... Aku bingung sama diriku! Aku senang abell bertingkah seperti ini kepadaku? Tapi disisi lain benny mencintai abell.

Bahkan aku gak sadar... Kalau udah sampai di depan rumah? Abell dari tadi memanggilku meluluh? Yaampun! Aku terlalu banyak ngelamun... Kami masuk kedalam rumah' abell bersalaman dengan papa dan mama.

"looh... Benny beneran gak pulang..."

"ia, katanya... Dia tidur di rumah temenya..."
Mala jiki bergumam gak jelas.

Udah tau... Besok hari pernikahanya, tapi mala maen kerumah temen... Haduuh nih bocah.

Aku hanya tersenyum saja mendengar gumamanya jiki... Walaupun gak terlalu jelas? Aku tau... Keluargahku dan diriku bukanlah keluargahnya benny... Tapi tetap saja? Benny adalah orang kedua yang kusayangi.

Bersambung

MERTUA'KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang