Orangtuaku nampak sedih' aku duduk disampingnya jiki dan memulai membuka obrolan.
"jiki...""em..."
"kau boleh bersikap dingin kepada orang lain' tapi jangan sama keara. Kasian dia... Walaupun kau masa bodoh dan gak perduli sama keara, tapi seenggaknya ramah ataukah ngomongnya di jaga. Jangan terlalu judes obrolanya kalau keara ajak bicara ya? Kasian dia..."
Kudengar dia menghembuskan nafasnya' papa dan mama duduk disamping kami berdua."ia deh kak' maaf aja aku bertingkah kasar sama temen kakak. Mungkin aku gak terlalu dekat sama cewek makanya agak jijik sama gengsi. Yaudah... Kapan-kapan aku akan jaga sikap..."
Senang kalau dia mau menurut perkataanku' kuelus rambutnya... Sedangkan pikiranku terus tertuju ke keara semua.
...
Berganti semester' aku ikut bidang olahraga di sekolah' mungkin ke eskul kayaknya? Keara gak mengikuti apapun?? Jadi dia selalu menyemangatiku di tempat area lapangan bisbol.
Keringat membasahi tubuhku' seragam udah basah kuyuk, kulit kepala udah gatal semua... Kulihat keara menuju kearahku memberi botol air? Aku meminumnya.
"makasih ra..."
Waktu mukaku mau melihat kesamping' taunya ternyata dia pakai masker.
"kenapa pakek masker...""he... He... Kau bau keringat diago..."
"ha... Iis..."
Tanganku berusaha mau merangkul tubuhnya tapi dia berusaha lolos dan berlari menjauh dariku."he...he... Ini ada uang kembalianya' kau laparkan, mau kubelikan apa..."
"em... Roti aja deh' dua ya..."
Keara hanya mengangkat tanganya keatas memberi tanda jembol, baru dia menjauh dari lapangan ini menuju ke kantin.Udah pukul enam sore' waktunya pulang... Ha jadualku padat karna eskul ini, dua semester kedua tapi aku belum dapat info tentang masalah keluargahnya keara? Dan Kenapa dia gak mau terbuka sama oranglain.
Bentar lagi mau ujian nasional, itu tandanya... Aku udah resmi mau jadi senior-kakak kelasnya jiki nanti? Huuh... Pasti jiki juga sibuk belajar ngurusin ulanganya' bahkan aku bingung kadang-kadang keara jarang masuk sekolah? Kadang sering di panggil guru ke kantor.
Aku tanya tapi dia cuma jawab gak ada masalah apa-apakok? Jadi aku banyak diamnya dan ngalah! Karna percuma... Keara gak akan pernah ngaku? Jika aku meminta penjelasan dengan paksa... Takutnya dia muak dengan tingkahku yang terlalu kelewatan khawatir padanya.
"nih... Dua roti' nih sisa uangnya... Ngapain ngelamun..."
"yaampun... Udah lama duduk disini..."
Kuambil satu roti dari tanganya."baru nyampe' ini satunya..."
"Kan udah tau' porsiku makanku sendikit' itu untukmu sajalah dan simpan aja uangnya. Aku selalu lihat kamu bawa bekal melulu di sekolah..."
Bukanya menjawab' dia hanya nyengir aja... Dan membuka plastik roti itu."makasih diago..."
"sama-sama..."
"em... Oh ia' ngomong-ngomong gimana kabar orangtumu dan jiki..."
"semuanya baik, alhamdulilah sehat... Kenapa kangen..."
Dia menganggukan kepala.
"mau main kerumah gak... Kau udah lama gak main kerumah' semester pertama dan dua bulan yang lalu kau baru main kerumah. Sampai sekarang gak pernah mau main lagi kerumah..."
Wajahnya termunung memandangi bekas gigitan di rotinya."lain kali aja kayaknya... Maaf diago..."
"em ia gak apa-apa."
Langsung kusenggol bahu tanganya sampai dia hampir jatuh... Aku meminta maaf? Sedangkan dia ketawa....
"masa ujian kita udah beres' sekarang... Kita nyantui bray... Yo diago kebelakang kelas... Bosen di dalam kelas mulu... Kita jalan-jalan dulu aja disana. Ngelilingi kelas- perkelas. Nanti aja pulangnya ya? Aku belum mau pulang! Ini Baru gih jam berapa. Kan ulangan pulang cepet?"
"ia... Ia keara' yaudah terserah kamu aja mau kemana... Aku cuma nurut aja..."
Dia cengengesan dan menarik tanganku kearah belakang kelas? Waktu kami duduk berdua! Dia langsung memeluku.
"ada apa....?""rindu sama jiki..."
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
MERTUA'KU
Romance"Sudah kuduga..." Bahkan dia tegah berbohong di belakang pacarnya sendiri. "Da... darling ini tidak seperti yang kau lihat, a... aku menyimpan fhoto daddymu. Karna dia kuanggap seperti orangtuaku juga' bukanya dia akan menjadi ayah mertuaku. He... h...