34

913 17 0
                                    

Yang kubisa hanya mengelus rambutnya saja dan menyatuhkan kening kami berdua... Masa aku bersikap kayak gini aja dia udah tersipu.
"bell... Makasih' udah mau mengerti daddy..."
Dia menganggukan kepala dengan mata yang terpejam, kujauhkan jidatku dan sekarang malahan aku yang berbalik memeluk tubuhnya abell.
"kau gak pernah berubah, selalu pemalu dekat daddy..."

"he... He..."

Sampai di rumah dan masuk kedalam, kami semua di kagetkan oleh pemandangan yang gak enak dilihat? Ngapain juga jiki minum miras di rumah! Aku langsung kearahnya... Merebut botol itu' sedangkan dia bangun dari duduknya dan berjalan sempoyongan seperti orang mabuk... (Memang jiki mabuk tapi setengah sadar juga) dia menuju kearahku.

"kak... Kembalikan..."

"dasar gila, ngapain mabuk di rumah... Haa... aku tau gian gak ada di rumah iakan..."

"lalu... Dia... He... He... Dimana..."

Aku gak menjawab pertanyaanya dan tanganku menurunkan botol ini di atas meja' kusuruh jiki duduk disampingku... Sedangkan Tanganku mengusap punggung belakangnya.
"mendingan kalian bongkar aja deh, lihat nih jiki' kesepian. Karna gak ada gian..."
Kulihat perempuan kerudung itu menggeser meja ini supaya gak terlalu dekat dengan kami berdua... Yang membuatku bingung? Dia berjongkok di hadapanya jiki dan membuka kerudungnya.
"gi... Gian"

"maaf... Aku terpaksa melakukan ini, karna kasian melihat benny..."

Benny, abell, dan sania duduk di sofa juga... Mereka nampak menyesal? Tiba-tiba jiki ngamuk' dia menarik kemejanya gian! Aku menahan tanganya jiki... Tapi jiki mala balik marah kepadaku.

"jangan ikut campur kak...    Dan loh gian Kau pikir ini permainan. Sebulan aku merindukanmu, sebulan aku menunggumu'tapi tau-taunya ternyata kau ada disini! Menyamar menjadi perempuan... Dimana akal sehatmu ha... Apa kau gak menghargaiku menjadi pacarmu lagi..."

Yang membuatku kaget gian menampar pipinya jiki' ditariknya kemejanya dan beralih duduk di samping benny... Waktu kulihat wajahnya benny!! Dia nampak sedih? Bingungnya benny mala memeluk gian... Sebenarnya ini ada masalah apa sih.

"kau menyukaiku, dikarnakan aku kurang kasih sayang kepada orangtua... Dan kau bilang waktu dulu kalau aku menyerupai keara, Itu sama saja... kau menyukai keara! Bukan menyukaiku... Aku menyamar menjadi perempuan karna itu kehendaknya benny... Dikarnakan aku gak tegah melihat dia sedih karnamu makanya aku mengikuti permainanya? Ya... Kami mempermainkanmu' benny mau melihatmu sedih bagaimana rasanya jika kau gak melihatku? Nah... Sama saja hal itu bagi benny' dia kecewa karnamu... Kau gak pernah pulang, kau ingkar janji... Walaupun kau banyak job! Tapi ingatlah keluargahmu juga. Bisakah kau jangan terlalu pokus dengan jobmu di luar negri sana. Pikirkan juga keponakanmu..."




Benny.
Wajahku melihat kearah paman jiki, dia terdiam menatapku dengan raut wajah yang berubah sedih... Dia bangun dari duduknya dan berjongkok di depan kami berdua? Sedangkan tanganku terus memeluk tubuhnya om gian.

"benny... Maaf, paman gak bermaksud mengingkari janji seperti itu' hanya saja job paman memang banyak... Paman janji... taun ini kita habiskan waktu bersama, Seperti dulu..."

Tanganya menggenggam tangan sebelaku, sedangkan tangan sebelahku memeluk tubuhnya om gian... Dikarnakan paman jiki sudah janji... Jadinya aku menganggukan kepala! Dia tersenyum karna aku memaafkanya dan mempercayainya kembali.
"aku mau tanya, tadi om gian bilang... Paman jiki menyukai mama... Kenapa paman menyukai mama! Bukankah Mama istrinya daddy?..."

Daddy, om, paman, dan tante... Mala kelagapan? Kok suasana dalam ruang tamu ini jadi berbeda sih! Sebenarnya aku mau meminta penjelasan tuh sama paman tapi? Mala daddy yang jawab.

"jika mau jujur, mamamu adalah... Mantan pacarnya paman jiki waktu SMA dulu nak... Jadi wajarlah kalau om gian cemburu..."



Bersambung

MERTUA'KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang