"ya... Kamu pengalah, penyabar, males marah, mudah sayang, mudah kasihan, dan mudah memaafkan' walaupun kutau itu berat bagimu, tapi sayangnya temanku ini gak peka hehe..."
Apa segitu pekanya ya' keara kepadaku? Entah kenapa aku merasa gak becus menjadi seorang teman, seolah aku gagal menjaganya.
"keara...""em... Ia..."
Kedua telapak tangan lebarku sekarang sudah menyentuh kulit pipinya, yang membuatku kaget waktu kupegang tadi' ternyata tubuhnya sedingin es, aku mesti harus mengerti dengan keadaanya sekarang bahwa keara sudah wapat?? Tapi apakah ini mimpi atau hayalan! Ataukah aku sudah meninggal.
"aku gak becus ya' menjadi temanmu..."Kutundukan kepalaku kebawah, aku gak bisa menahan perasaan sedih ini' pertahanan kegigihan semangatku hilang sewaktu memandanginya, bahkan aku gak menyangkah bisa melihanya lagi.
"jika saja waktu bisa di putar kembali, aku pasti akan menjagamu untuk selamanya' sampai akhir hayatku..."Airmataku bercucuran jatuh ketanah berdebuh di bawah sana, tubuhku gemetaran seolah takut kepada dunia ini' seakan aku cuma ngelantur gak jelas di depanya? Apakah dia akan mengerti tentang keadaanku sekarang.
"diago, kamu depresi gara-gara aku ya..."
De... Depresi? Segitu di sibukan akan pekerjaan dan hubunganku dangan abell? Jadinya aku gak sadar lagi, kalau ternyata aku masih sakit.
Sekarang wajahku beralih melihat kearahnya, jari-jemarinya menghapus bekas airmataku' dan bahkan tubuhnya langsung memeluku.
"aku minta maaf' gara-gara aku, hidupmu jadi susah begini' tapi diago gak perlu khawatir lagi, toh sekarangkan ada anaku bersamamu..."
"ta... Tapi' entah kenapa aku juga gagal merawat anakmu, aku tau benny diam-diam prustasi karna merindukanmu juga' dia gak pernah melihat wajahmu..."
"ha... Lah kok..."
Dia melepaskan pelukanya dan mala memukul bahu tanganku.
"a...aduuh...""kenapa gak kasihtau kepadanya tentang fotohku..."
Sejujurnya aku mau marah kayak gimana padanya, padahal ini juga salahnya pula.
"karna kau gak mau di fotoh ra..."
Matanya berkedip beberapa kali' mala dia kelihatan salah tingkah.
"lagian aku berbohong kepada benny' tentang masalah surat dan ceritamu, setau dia cuma akulah orangtua kandungnya' padahal aku hanyalah orangtua angkatnya...""huuh... Aku minta' kau secepatnya bicara jujur kepadanya ya, aku takut masalah kalian bertambah panjang nantinya..."
Kuanggukan kepala tanda menjawab ucapanya, mau bagaimanapun keputusan dari tanggapan sih benny' aku harus terima.
"anu... Ra...""emm..."
Mendingan jujur sajalah.
"hehe... Sebenarnya sih' aku punya fotohmu, tapi cuma satu' ada di flash disk...""flash disk, apaan tuh?..."
"perangkat penyimpanan kecil yang dapat digunakan untuk menyimpan file dari satu komputer ke komputer lainya..."
Dia terdiam sebentar mencerna ucapanku, tapi dia cuma beroh ria aja? Nih anak ngerti gak sih.
"maaf' aku berbohong pada benny, aku janji akan mengaku kepadanya' aku minta maaf ra...""huuh... Ia gak apa-apa kok, eem... jadi nama anaku' benny..."
Kuanggukan kepalaku dengan semangat, dia tersenyum hangat dan memuji nama yang kusebut tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERTUA'KU
Romance"Sudah kuduga..." Bahkan dia tegah berbohong di belakang pacarnya sendiri. "Da... darling ini tidak seperti yang kau lihat, a... aku menyimpan fhoto daddymu. Karna dia kuanggap seperti orangtuaku juga' bukanya dia akan menjadi ayah mertuaku. He... h...