Happy reading!
Sore hari setelah Adel pulang sekolah. Adel langsung pergi untuk menemui Ana. Tentu saja untuk membicarakan tamagotchi milik Arka.
Tok tok tok
"Kak Ana! Kak Ana!" panggil Adel histeris.
"Iya bentar," teriak Ana kemudian segera membuka pintu, "ada apa si Del teriak-teriak?"
"Gawat kak gawat!" Adel berteriak seperti orang yang sedang dikejar hutang.
"Apa? Kenapa? Cerita pelan-pelan Del."
Adel kemudian menengok kekanan dan kekiri memastikan hanya dia dan Ana yang ada disana, "abang nanyain tamagotchi punya dia!"
"Terus-terus gimana dong?!"
"Aku bilangnya lagi dipinjem temen aku, tapi dia minta dibalikin sekarang kak. Gimana dong?" tanya nya panik.
"Disini ada yang jual kaya gituan kan?"
"Emm Adel gak tau, Adel juga gak terlalu paham."
Ana tampak berfikir, "Duh gimana ya," gumamnya sambil terus berfikir. "gimana kalo kita suruh Adrian aja? Dia pasti tau tuh tempat yang jual kaya gitu."
"Nah iya kak, aku setuju bang Adrian pasti tau," sahutnya.
Ana mengangguk kemudian segera mengambil hp disaku celananya lalu menelfon Adrian.
Tak menunggu lama panggilanpun terhubung, "Ad, bantuin gue dong!" ujar Ana cepat.
"Bantuin apa Na?" tanya Adrian.
"Lo bisa gak cariin tamagotchi?"
"Lah? Lo main tamagotchi juga Na?" bukannya menjawab Adrian malah balik bertanya.
"Bukan gue Ad, buat Arka. Waktu itu gue sama Adel gak sengaja rusakin tamagotchi punya dia."
"Oh gitu."
"Iya, lo bantuin ya? Cariin tamagotchi. Please," pintannya.
"Males ah, ini kan weekend. Masa iya gue suruh nyari tamagotchi buat si balok es. Mending tidur."
Adel yang mendengar Adrian menolak pun langsung mengambil alih hp Ana "Bang, bantuin dong! Gawat nih! Masa iya lo kaga mau bantuin si bang?! Jahat banget."
"Males Del gue."
"Please lah bang bantuin! Kalo lo gamau bantu, jangan harap lo bisa makan gratis dirumah gue lagi. Terus nanti tinggal gue bilang sama abang kalo lo waktu itu ninggalin gue sendirian dan karna itu gue hampir diapa-apain sama preman!"
"Eh jangan dong, Del! Kita kan udah sepakat buat gak bilang sama abang lo. Kan gue udah minta maaf." yang benar saja, jika benar itu terjadi, Adrian yakin masa depannya sudah terancam.
"Yaudah makanya beliin!"
"Yaudah deh iya, bang Adrian beliin."
Adel dan Ana pun bersorak senang kemudian menutup telfon itu begitu saja.
"Satu masalah Beres!" sorak Ana membuat keduanya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[AHS#1] Arka
Teen FictionArka Revano Abraham, cowok tampan yang tak mempunyai sifat prikemanusiaan. Cowok dengan sifat sedingin es, dan sekeras batu. Kecelakaan yang terjadi kepada kedua orang tuanya membuat sebagian hidup Arka hancur. Satu-satunya alasan Arka bertahan hidu...