Chapter 25

7.1K 242 27
                                    

Follow ig gue dulu kuy! @zalhrotul13_

Happy reading semua!

Pagi saat Ana terbangun, dirinya tak menemukan Arka dimanapun. Cowok itu pasti sudah kembali kerumahnya. Fikirnya.

Setelah bersiap Ana pun memutuskan untuk sarapan. Pagi ini terasa bosan baginya karna tak ada Adel. Biasanya pagi-pagi begini gadis itu pasti sudah kerumah Ana walau hanya sekedar numpang makan.

Ana menyerit saat tiba-tiba ponsel nya berbunyi. Diapun segera mengangkat telfon itu dan mendekatkan ketelinganya.

"Kenapa Sar? Tumben pagi-pagi nelfon?"

Sarah menyengir lebar. "Gue cuma mau bilang, lo jadi kan ikut latihan taekwondo? Hari ini latihan kita."

"Gue ikut kok, kapan emang latihannya?"

"Nanti siang, buat lokasinya ntar gue sherlock ya?"

"Oh gitu, yaudah pokoknya nanti gue kabarin lagi jelasnya."

"Yaudah deh gue tutup ya?"

"Oke, bye.."

Sambungan terputus. Ana memang sempat berfikir untuk ikut latihan taekwondo lagi.

"Gue kasih tau Revan aja kali ya?" Ana pun memutuskan untuk menelfon Revan, memberi tahu pacarnya agar tak ada kebohongan lagi nantinya. Tak lama pun sambungan telfon terhubung.

"Kenapa Na, tumben?"

"Van, aku mau ikut latihan taekwondo ya? Nanti siang aku latihan, disana ada Sarah kok jad—"

"Nggak."

"Hah?"

"Aku nggak ngizinin kamu ikut latihan taekwondo-taekwondo, aku tau disana pasti ada Arka iya kan?"

"Kamu bisa nggak si Van nggak usah nuduh aku? Arka nggak ikut taekwondo!"

"Aku tetep nggak ngizinin kamu Na! Kamu nggak boleh pergi, nanti siang aku mau ketempat kamu."

"Kok dadakan si?"

"Nggak boleh?"

"Bukan gitu Van."

"Aku rencananya mau kasih kejutan buat kamu. Tapi kamu kaya gini dulu, yaudah aku kasih tau."

"Aku minta maaf, aku cuma coba buat selalu terbuka sama kamu."

"Lupain aja. aku sibuk, aku tutup telfon nya ya?"

"Iya."

Tutt..

Ana menghela nafas pendek. Sekarang dia harus menghubungi Sarah untuk memberi tahunya bahwa dia tak bisa ikut kali ini.

***

Saat ini Ana sedang menunggu Revan disebuah kafe yang dekat tempat perbelanjaan karna Revan lah yang memintanya untuk bertemu di sana. Ana tak menolak meski kafe tersebut terbilang cukup jauh dari rumahnya. Ana juga tadi sudah memberi tahu Sarah bahwa dia tak bisa ikut. Walau Sarah terlihat kecewa tapi akhirnya dia mau mengerti.

Ana coba menghubungi Revan beberapa kali. Sejak tadi ponsel cowok itu sama sekali tak bisa dihubungi yang membuat Ana khawatir. Bukan, bukan karna dia ingin Revan cepat-cepat datang. Tapi karna Ana takut terjadi sesuatu pada Revan.

"Kemana si, Revan!" Ana menggerutu sambil berjalan mondar mandir di kafe tersebut. Ana tak perduli meski banyak sekali orang yang menatap aneh dirinya.

[AHS#1] Arka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang