Chapter 20

8.8K 278 8
                                    

Happy reading!

Ana berjalan menuju roftoop sekolah dengan langkah cepat. Dia menghembuskan nafasnya kasar, menutup mukanya dengan kedua tangan.

Dia merasa bersalah. Tapi disatu sisi Ana merasa jika kedekatan nya dengan Arka adalah hal yang wajar. Terlebih Ana adalah wanita yang selalu peduli dengan sahabatnya.

Dia sudah memutuskan untuk menjauhi Arka waktu itu. Tak mau nantinya akan merusak hubungannya dengan Revan. Tapi sayang, Ana selalu tak bisa. Seolah sesuatu selalu mendorongnya untuk selalu dekat dengan Arka. Atau memang takdir yang sedang mempermainkan mereka.

Ana bingung tentu. Bagaimana harus Menghadapi Revan dan bagaimana harus bersikap sewajarnya pada Arka.

Ana menggelengkan kepalanya frustrasi. Tiba-tiba matanya menyerit saat melihat seseorang yang tak asing baginya.

"Arka?" gumamnya. Ana kemduian mendekat pada cowok itu. "Lo ngapain disini?" tanyanya saat sudah berada di samping cowok tersebut.

"Lo yang ngapain disini." bukannya menjawab Arka malah balik bertanya membuat Ana berdecak.

Hening..

Mereka berdua sibuk dengan fikirannya masing-masing. Namun tiba-tiba Ana memanggil Ana membuat Arka menoleh.

"Apa? " tanyanya.

"Gajadi deh. Keburu kesel gue."

Arka mengendikan bahunya acuh kemudian mengambil kamera miliknya yang berada disofa disana.

"Eh, lo bawa kamera?"

"Yang lo liat gue pegang apa?" katanya ketus.

Ana menyengir lebar. "Hehe."

"Aneh." cibir Arka. Dia kemudian memotret benda yang terdapat disana.

"Pinjem kameranya dong," pinta Ana tiba-tiba.

"Enggak. Yang ada nanti kamera gue rusak lagi." tolaknya membuat Ana melirik tajam.

"Nggak lah masa cuma gue pinjem kamera lo langsung rusak."

"Boleh ya? Ayo dong! Please.."

Arka memutar bola mata nya malas kemudian memberikan kamera itu pada Ana sementara Ana langsung mengambilnya dengan antusias.

Dia kemudian memperaktekan apa yang Arka lakukan tadi. Pura-pura memotret beberapa benda seperti yang Arka lakukan tadi. Sementara Arka hanya memutar bola matanya jengah.

"Btw ini cara pakenya gimana sih?"

Arka berdecak mendekat satu langkah kearah Ana dan menyuruh nya memunggungi Arka.

Arka memegang medua tangan Ana yang berada dikamera tersebut menyuruhnya untuk mengikuti apa yang dirinya lakukan. Dia lalu mengarahkan Ana ke tempat yang ingin dirinya potret.

Sekarang posisinya seperti sedang memeluk cewek itu dari belakang bahkan karna terlalu dekat Arka bisa menghirup aroma rambut Ana.

Ana tersentak saat merasa bahwa kini posisi nya dan Arka terlampau dekat.  Entah karna apa Ana tiba-tiba menoleh kebelakang yang membuat kini Arka mencium dahi cewek tersebut.

[AHS#1] Arka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang