Sudah 3 hari semenjak kejadian malam itu. Ana juga masih menginap dirumah Arka karna Arka belum juga pulang.
Ana juga sudah memberitahu Arka tentang kejadian malam itu dam Arka bilang akan membicarakannya jika dirinya sudah pulang.
Semenjak menginap Ana juga lebih mengenal Adel terutama kebiasannya yang harus meminum susu sebelum tidur.
Saat ini dirinya sedang berada dirumah Sarah karna mereka sedang belajar untuk menghadapi ujian yang akan diadakan dalam waktu dekat ini. Ana tadi sudah mengajak Adel untuk ikut dengannya, tapi Adel menolak dan dengan terpaksa Ana membiarkan gadis itu sendiri dirumah- walau tak yakin gadis itu akan baik-baik saja. Bahkan perasaan Ana pun sudah tak tenang sejak tadi.
Dia melihat jam ditangan kirinya. Sudah hampir jam 9 malam rupanya. Ana kemudian memutuskan berpamitan pada Sarah untuk pulang.
"Gue pulang ya Sar? gak tenang gue ninggalin Adel sendiri," pamit Ana.
"Oh, yaudah mau gue anterin pulang apa gimana?"
"Boleh deh, lagian udah malem juga."
"Yaudah bentar gue ambil kunci mobil dulu," ucapnya kemudian berlari untuk mengambil kunci mobil.
Setelah Sarah kembali mereka segera pergi kerumah Ana mengantarkannya pulang.
"Thanks ya Sar," ujar Ana saat mereka sudah sampai didepan halaman rumah Arka.
Sarah mengangguk. "Santai! Gue pulang dulu ya?" Ana mengangguk Sarah lalu melajukan mobilnya meninggalkan pekarang rumah Arka.
Setelah melihat Sarah berlalu Ana segera berlari menuju rumah Arka dan membuka pintunya pelan takut jika Adel sudah tertidur dan dia akan menganggunya.
Ana menutup kembali pintu dengan hati-hati setelah itu dirinya berlari menuju kamar Adel. Saat membukanya terlihat Adel yang masih sibuk berkutat dengan buku dimeja belajarnya. Ia menyerit heran.
"Kok belum tidur Del?" tanya Ana sambil berjalan menuju Adel.
"Bentar kak, tanggung."
Ana mengangguk kemudian menaruh tas nya dilantai lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka, menggosok gigi dan mengagganti baju nya.
Saat keluar dari kamar mandi Adel masih saja tak beranjak dari kegiatannya tersebut, "Kamu udah minum susu Del?"
Tanya Ana.Adel menoleh. "Udah kok kak."
"Oh yaudah kalo gitu, kakak mau ambil minum dulu," ujarnya kemudian keluar dari kamar Adel dan berjalan menuju dapur.
Saat Ana didapur, keadaan dapur sudah gelap. Adel pasti sudah mematikan lampunya. Ana berjalan berhati-hati untuk menemukan Saklar lampu. Dia terus berjalan dengan tangan meraba-raba setiap benda di sana.
"Mana si saklarnya!" gerutunya. Namun tiba-tiba Ana menabrak sesuatu didepannya cukup keras. Brug!
Dia yang hampir limbung pun refleks menarik seseorang tersebut sehingga mereka berdua terjatuh kelantai.
Ana meringis saat punggunya terjatuh kelantai dengan cukup keras. Dia kemudian membuka matanya perlahan. Mengerjapkan matanya beberapa kali mencoba mengenali sosok di atasnya.
Arka?! Matanya kembali bertemu dengan manik mata tajam itu. Hidung mereka saling bersentuhan dan An yakin jika bukan karna ad hidung, bibir mereka sudah bertemu. Bahkan karna terlalu dekat Ana bisa merasakan hembusan nafas Arka yang langsung membuat bulu kuduknya merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
[AHS#1] Arka
Ficção AdolescenteArka Revano Abraham, cowok tampan yang tak mempunyai sifat prikemanusiaan. Cowok dengan sifat sedingin es, dan sekeras batu. Kecelakaan yang terjadi kepada kedua orang tuanya membuat sebagian hidup Arka hancur. Satu-satunya alasan Arka bertahan hidu...