Thanks for 1K readers gess huhu ganyangka bisa sampe sejauh ini:) 🖤Vote & komen nya jangan lupa biar buntel rajin update! Dan vote juga nunjukin kalo cerita ini layak.
Jangan lupa komen kalau ada typo. Kritik dan saran kalian sangat aku dengar, so jangan lupa kasih saran biar aku bisa menyesuaikan diri dengan kalian.
Happy reading & enjoyy!
***
Terhitung sudah 3 hari semenjak kejadian itu dan kini semuanya sudah mulai membaik. Arka juga tak mau mempermasalahkan ini lebih jauh lagipula semenjak kejadian itu pria yang mengaku sebagai ayah Arka juga tak pernah muncul lagi.
Sementara Adel, dia juga belum tahu semuanya. Dia hanya tahu kalau orang itu ayahnya tetapi tidak dengan semua kenyataan yang dulu pernah terjadi kepada mamanya.
Nathan dan Sarah juga sudah tau berita ini dari Adrian dan mereka pun sepakat untuk tak membahas ini lagi terlebih jika sedang bersama Arka.
Seperti sekarang mereka sedang berada di kantin sekolah menikmati makanan yang mereka pesan tadi.
"Eh ngomong-ngomong udah mau tahun baru loh, " ucap Nathan tiba-tiba.
"Wih iya nih, kalian kaga mau bakar-bakar apa gitu kan tahun baru" sahut Adrian tak kalah antusias.
Sarah mengendikan bahunya. "Gue mah bakar rumahnya si Nathan aja." ucapnya santai langsung mendapat lirikan tajam dari Nathan.
"Jahat banget si lo Sar."
"Bodoamat."
"Ribut tros ribut gue kawinin lama-lama kalian," celetuk Adrian membuat Sarah melotot tajam.
"Kalo menurut lo gimana Ar, Na? Setuju gak? " tanya Sarah meminta persetujuan.
Ana menoleh, "Setuju lo nikah sama Nathan? Gue si setuju-setuju aja."
"Bukan setuju itu anjir setuju nanti kalo malem tahun baru kita bakar-bakaran."
"Oh, ngomong dong. Gue si setuju-setuju aja."
Sarah tersenyum kemudian menoleh kearah Arka yang sejak tadi sedang sibuk dengan game di hp nya. "lo setuju kan Ar?"
"Hm, serah."
"Sip.." Sarah meminum jus nya kembali. "tapi acaranya dimana nih?"
"Dirumahnya Arka aja gimana? Kita ajak Adel juga," sahut Ana langsung mendapat persetujuan dari mereka.
"Setuju-setuju lagian kita sekalian ngerayain ulang tahun sibalok es aja, dia kan ultah tuh." balas Adrian membuat semuanya mengangguk terutama Ana yang baru mengetahui tanggal ulang tahun Arka.
Nathan mengangguk setuju, "Nah iya nanti kita rayain ultah sibalok es pake terompet-terompet gitu. Terus nanti kita potong kue, templokin sibalok es tepung, nyanyi, ngelukis, dangdutan, jog-"
"Nggak-nggak apaan si lo pikir gue anak kecil yang ultah di rayain. Nggak gue ngga mau." potong Arka cepat kemudian langsung pergi begitu saja.
"Lo sih Nat, marah tuh sibalok es." ucap Adrian membuat Nathan memanyunkan bibir nya.
" Nggak usah dimanyun-manyunin gitu, jijik gue liatnya." cibir Sarah kemudian melempar botol air mineral miliknya tepat kewajah Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[AHS#1] Arka
Teen FictionArka Revano Abraham, cowok tampan yang tak mempunyai sifat prikemanusiaan. Cowok dengan sifat sedingin es, dan sekeras batu. Kecelakaan yang terjadi kepada kedua orang tuanya membuat sebagian hidup Arka hancur. Satu-satunya alasan Arka bertahan hidu...