Chapter 29

6.4K 273 8
                                    

Ana mengarahkan pandangan nya saat baru saja keluar dari mobil Arka. Pesta Cindy benar-benar sangat meriah. Walau gadis itu baru di Sma Pancasila, tapi dia gadis yang cukup akrab dan mudah bergaul, bisa dilihat dari beberapa teman nya yang datang kesini.

"Kenapa lo?" tanya Arka. Ana bahkan tidak sadar jika cowok itu kini sudah berada disebelahnya.

"Nggak papa, lo masuk duluan aja." Ana tersenyum.

Arka mengangguk, cowok itu lalu masuk duluan kepesta itu. Ana sendiri hanya menunggu selang beberapa langkah Arka kemudian masuk kepesta tersebut.

Ana merapikan sedikit gaun nya, ia kemudian melanjutkan masuk. Banyak sekali orang yang terpesona bahkan, beberapa dari mereka terus-terusan memanggil Ana.

Ana tak mau memperdulikan itu, dia mengarahkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan, mencari sahabat nya yang bernama Sarah.

"Hai Na!" seseorang menepuk bahu Ana membuatnya menoleh.

Ana tersenyum saat orang tersebut adalah teman sekelas nya. Tika namanya. "Hai Tik."

"Gila lo cantik banget Na, sumpah." puji Tika takjub dengan penampilan Ana malam ini.

"Hahaha apaan si, biasa aja." Ana terkekeh diakhir kalimat. Padahal cewek-cewek disini jelas begitu terlihat sangat cantik karna memakai gaun yang terbilang cukup seksi dan tatanan make up yang terlihat menawan.

"Tapi seriusan deh Na, lo cantik banget feminim kayak gini. Ya.. Lo tau kan biasanya lo cuma pake jeans."

Ana tersenyum kecil, matanya tiba-tiba menangkap seseorang yang sejak tadi dicari nya sedang tersenyum lebar kearah nya.

"Tik, gue kesana dulu ya? Sarah manggil soalnya." Ana menunjuk kearah Sarah yang sedang berkumpul dengan Adrian dan yang lain nya.

"Oh iya Na."

Ana kemudian langsung langsung menghampiri Sarah.

"Lo kemana aja Sar! Lo tau gue udah kayak orang linglung disini!" gerutunya.

"Hahaha cewek cantik kayak lo, siapa si yang nggak mau ngegodain." ledek nya.

"Ana?"

Ana berbalik. Nathan bahkan sempat terkejut saat perempuan itu ternyata benar adalah Ana.

"Ini beneran lo?" dia menepuk kedua bahu Ana, memastikan bahwa ini benar-benar dia.

"Bukan, ini Lucinta luna." celetuk Ana sontak membuat mereka semua tertawa.

"Lucinta luna mah lewat sama lo Na!" ucap Adrian. Ana hanya terkekeh mendengar itu.

"Lo kesini sama siapa Na? Jangan bilang lo sendiri?" tanya Nathan. Cowok itu melihat Ana berjalan sendiri saat masuk kesini.

Ana melirik Arka sebentar. "Gue—"

"Dia bareng gue."

Ucap Arka sontak mendapat beberapa siulan dari mereka. Bahkan salah satu dari mereka Terang-terangan bilang jika Ana dan Arka sedang PDKT.

Sementara disalah satu sudut, seorang perempuan sedang menatap penuh emosi melihat keakraban diantara salah satu geromboloan disana. Dia mengepalkan tangannya kuat hingga kini kuku jarinya memutih.

***

Malam sudah larut dan kini tiba saatnya untuk acara dansa. Sudah banyak disana yang menari mengikuti alunan musik tapi nampaknya baik Arka maupun Ana tak tertarik akan hal itu. Mereka lebih memilih duduk disalah satu bangku disana.

"Hai Na." sapa Cindy.

Ana bangun, tersenyum hangat kearah cewek itu. Tak bisa dipungkiri bahwa Cindy memang cantik. Lihat saja gaun merah yang mewah sangat terlihat indah ditubuhnya.

[AHS#1] Arka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang