Malam ini adalah perayaan Tahun Baru. Dan malam ini juga mereka akan merayakan hari ulang tahun Arka. Tentu saja seperti apa yang mereka rencanakan beberapa hari lalu.
Mereka juga sudah mendekorasi halaman rumah Arka karna mereka merencanakan acaranya diluar ruangan. Cuaca yang terang pun mendukung mereka untuk merayakan malam pergantian tahun tersebut.
"Semuanya udah siap kan, Nat?" tanya Sarah.
"Udah kok be, ini gue udah bawa terompet, topi, kembang api juga ada."
"Lo mending pulang aja deh Nat! Enek gue tau nggak." Sarah menginjak kaki Nathan membuatnya memekik kesakitan.
"Lo mah gitu banget kalo sama gue Sar!"
"Udah kak Sarah, mending bantuin kita buat sambel aja nih sini!" teriak Adel.
Sarah pun memutuskan untuk menghampiri Adel dan Ana yang sedang membuat sambel untuk mereka.
Tak terasa kini sudah pukul sebelas malam dan saat ini Nathan, Adrian dan Arka sedang membakar jagung untuk mereka. Suasana juga menjadi ramai karna Nathan yang tak henti-henti nya melucu disela-sela kegiatannya.
"Udah ih bang Nathan perut Adel sakit ketawa mulu!"
Nathan tersenyum kemudian membawa jagung yang sudah dibakar dan duduk dikursi dekat Adel.
"Nathan curang banget lo! Malah makan duluan." cibir Adrian saat melihat bahwa Nathan malah dengan santai nya memakan jagung hasil jeri payah dirinya.
"Laper gue Ad."
Adrian kemudian menghampiri Nathan dan meninggalkan Arka sendiri. "Sini gue minta!" Cowok itu merebut begitu saja jagung dari tangan Nathan.
"Kampret nggak bisa gitu dong! Lo ambil sendiri sana!" Nathan mengambil jagung itu kembali hingga terjadilah drama rebut-rebutan jagung bakar.
Sementara Ana hanya menggeleng- gelengkan kepalanya heran dengan tingkah Nathan dan Adrian. Dirinya kemudian memutuskan untuk menghampiri Arka untuk membantu nya.
Ana berjongkok disebelah Arka. "Sini gue bantu." ucapnya.
Arka menoleh. Seketika manik tajam milik Arka bertatap langsung dengan mata yang indah milik Ana. Cukup lama hingga suara sorakan dari teman-teman mereka akhirnya menyadarkan Arka dan Ana.
Ana memutus tatapan mereka. Menggigit bibir bawahnya. Kenapa dirinya selalu dihadapkan dengan Arka Tuhan!
"Ekhem,, kayaknya ada yang falling in love nih." sindir Sarah membuat mereka semua tertawa.
Tak mau memperdulikan itu Ana kemudian mengambil kipas dan membantu Arka.
"Kue buat si Arka mana Nat?" tanya Adrian.
"Iya udah mau jam dua belas tapi belum tiup lilin juga! Gimana si." sahut Sarah kemudian.
"Bentar, gue ambilin dulu." Nathan bangun dari duduknya kemudian masuk kerumah untuk mengambil kue yang sudah dirinya siapkan untuk Arka.
Arka padahal sudah menolak untuk merayakan ulang tahun dirinya. Tapi Nathan terus memaksa cowok itu. Menyebalkan.
Tak lama Nathan pun kembali dengan kue dan lilin yang sudah menyala ditangan nya.
"Sini dong Ar! Tiup lilinnya!"
"Tiup aja sendiri. Kan lo yang mau tiup lilin, bukan gue."
"Lo sih Nat, sibalok es pake disuruh tiup lilin segala." Adrian mencibir.
"Sebentar doang kali Ar," Nathan mencerutkan bibirnya.
Arka bangun kemudian mendekat kearah Nathan. Sarah lalu memutuskan untuk membantu Ana. Sementara Adrian dan Adel langsung menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[AHS#1] Arka
Teen FictionArka Revano Abraham, cowok tampan yang tak mempunyai sifat prikemanusiaan. Cowok dengan sifat sedingin es, dan sekeras batu. Kecelakaan yang terjadi kepada kedua orang tuanya membuat sebagian hidup Arka hancur. Satu-satunya alasan Arka bertahan hidu...