Mermaid [END]

3. Hampir

3. Hampir

***

PRILLY memainkan gelang kerangnya yang sangat cantik, sambil tersenyum geli Prilly memainkan gelang ini.

"Kau ini sudah gila, Princess."
Celetuk si Cuki yang menemani Prilly duduk diatas batu.

"Enak saja kau bilang aku gila, aku ini cantik bukan gila." Sewot Prilly.

"Bagaimana tidak, kau malah tertawa sambil menatap tu gelang! Apa istimewanya coba."

"Karena dia cantik sepertiku."

Cuki memutar matanya malas, Ahh.. Princess Mermaid ini bukan hanya cantik. Namun, ternyata sangat percaya diri sekali.

Kenapa dia sangat cantik. Batin Prilly.

Prilly mengibaskan ekornya kemudian meninggalkan Cuki yang menatapnya malas.

"Dasar Princess gila!"

"APA KAU BILANG!!!"
Tiba tiba saja, Prilly sudah ada didepan Cuki. Membuat Cuki lari sembunyi diterumbu karang.

"AKU ENGGAK GILA!!!"

Nafas Prilly memburu, Prilly segera menyelam ke Kerajaan. Prilly ingin bertemu dengan Rean, Merman itu pasti sedang berpidato memarahi Clara.

"Clara, kau harus trus ikuti Princess. Jangan sampai tak diikuti, karena itu sudah jadi tugasmu."

"Kau mengerti, Clara?"

Dan benar saja, Rean sedang berpidato bersama Clara yang tampaknya ketakutan.

"Heh! Kau juga jangan menyusahkan Clara, apa aku harus memberikan kau hukuman!" Sentak Rean ketika melihat Prilly.

Mampus. Batin Prilly.

Prilly segera berlari menghindar dari amukan Rean, namun lagi lagi Prilly menabrak terumbu karang.

"Ahh, kenapa terumbu karang ini ada dimana mana!"

Prilly meliuk liukan tubuhnya ikut menari bersama lumba-lumba, ahh. Jika seperti ini, Prilly merasa bahagia.

"Ayo! Menarilah, Princess."
Lula, si Lumba-lumba kecil adalah sahabatnya. Prilly menghentikan menarinya kemudian menghampiri Lula.

"Lul, apa kau pernah kedaratan?"

Lula tampak berfikir lalu menggelengkan kepalanya, Lula tak pernah kedaratan sama sekali.

"Buat apa Princess bertanya seperti itu?"

"YA SUKA SUKALAH!"
Prilly malah sewot sambil mengibaskan ekornya, Prilly melihat gelang yang dirinya pakai.

Pria manis itu. Batin Prilly.

Tanpa berkata apapun, Prilly segera menyelam keatas membuat Lula khawatir pada Princess.

"Dia Princess yang pemberani."

"Huft, d--aratan."