33. Amanda 2
***
ALDAN menarik kerah seragam Ali, tentunya dilengkapi oleh senyuman devil-nya. Ali tak takut dengan makhluk seperti Aldan, baginya Aldan bukanlah tandingannya. Dia hanya seorang anak pungut yang dipungut oleh Papi-nya. Tak lebih dari sampah yang kehausan akan kasih sayang."Gue cinta sama pacar lo, lebihbaik lo mundur dan gue yang maju!"
"Kenapa harus gue? Anjing. Lo yang seharusnya jauhin pacar gue!" umpat Ali.
Bugh
Aldan membogem sudut bibir Ali hingga berdarah, tentunya Ali tersulut emosi dengan apa yang Aldan lakukan. Namun, sebisa mungkin Ali menahan semuanya. Takutnya Aldan akan melaporkan semua ini pada Erhan, semuanya akan runyam jika dia tau.
"Lo goblok atau gimana? Yang cocok itu gue, bukan lo brengsek!"
Bugh
Tak terima ia dikatakan seperti itu, Ali balik memukul sudut bibir Aldan hingga bibirnya robek. Ali kemudian menendang kursi lalu membogem mentah Aldan hingga terbaring diatas marmer sekolah.
Digudang yang sudah tak terpakai, Aldan membawanya. Hanya memintanya untuk menjauhi Prilly, sepicik itukah pemikirannya? Hingga pacar orangpun diminta untuk dijauhi, harusnya dirinya yang meminta itu.
"Jauhi dia! Atau lo akan kehilangan semuanya!" ancam Ali.
"Gue gak takut sama ancaman cemen lo, ha ha ha ha. Lagian Mami sama Papi lebih sayang gue daripada lo!" balas Aldan sengit. Ali mengambil kursi lalu melemparkannya pada Aldan yang sudah tergeletak.
"Gue biarin lo deketin Mami Papi gue, dan gue harap lo jauhin orang yang gue jaga," kata Ali.
"Terserah! Pantang buat gue untuk mundur," ujar Aldan.
"Cih," decih Ali.
Sampai kapanpun, ia takkan merelakan Prilly untuk Aldan. Laki-laki bejat ini sudah merebut semuanya, dan takkan Ali biarkan dia merebut Prilly darinya.
"Kita lihat aja, siapa yang menang!"
Aldan bangkit lalu menyerang Ali bertubi-tubi, Ali membalas pukulan itu. Anak ini memang tak ada akhlak, merebut apapun yang ia punyai didunia ini.
Bugh
Bugh
Bugh
"Aldan! Alii. Berhentiii.." teriak Prilly.
Nafasnya tersengal-sengal, melihat wajah Ali yang tentunya penuh akan luka. Prilly mendekati Ali, namun Aldan menarik tangan Prilly. "Lepasin! Aku kira kamu baik, ternyata kamu jahat, Aldan," teriak Prilly.
"Gue suka sama lo Prill, gue bahkan lebihbaik daripada pacar lo. Lebihbaik lo putusin pacar lo itu," suruh Aldan.
Prilly menggelengkan kepalanya, tangannya menepis kasar tangan Aldan. Ia kira, Aldan Manusia yang baik yang selalu menolongnya, ternyata Aldan jahat. Prilly menatap Aldan, matanya berubah menjadi biru. Tangannya muncul sisik-sisik biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid [END]
FantasyMungkin zaman sekarang memang tak ada yang percaya dengan makhluk bernama Duyung atau lebih dikenal dengan MERMAID. Namun, tanpa disangka - sangka. diperdalaman laut yang beratus - ratus kilo, terdapat dunia Mermaid. Bahkan manusia pun tak ada yang...