39. Ingatan

1.6K 277 42
                                    

39. Ingatan


****

BUG

Bug

Bug

"UDAH! LO GILAA?!!!!"

Ali memukuli dinding dengan brutal membuat Rio langsung Ali agar tidak melukai dirinya sendiri hanya karena Prilly. Bahkan setetes demi setetes darah mengalir dari luka yang Ali buat sendiri.

"Gue harus apaa Yo!"

Keadaan Prilly kritis, bahkan sesudah Prilly di operasi. Prilly malah semakin kritis atas tembakan itu, harusnya ia yang tertembak bukan Prilly.

"Gue tau perasaan lo sekarang! Tapi gak gini juga, lo bikin Prilly sedih. Aidan yang gue kenal gak akan seperti ini!"

Ali benar-benar tak kuasa menahan air matanya. Dunianya terasa hancur ketika melihat Prilly terbaring lemah di atas bankar, terlebih lagi, Prilly yang tertembak. Kenapa Prilly malah menyelamatkannya, Ali benar-benar frustasi.

"Gimana keadaan dia?"

"Masih belum sadar, mungkin sebentar lagi. Dia bakalan lewatin masa kritisnya," jawab Rio.

Dilorong UGD. Hanya ada Asya, Ziana, serta Amanda yang hanya diam. Sedangkan Rio berusaha menenangkan Ali. Kasus ini sudah diselidiki siapa pelalu penembak Prilly, bahkan pihak sekolah pun turun tangan langsung untuk menyelidiki kasus ini.

"Kasihan ya Prilly, pasti sakit banget sampe-sampe dia kritis terus," kata Amanda lesu dan juga prihatin.

"Gue harap dia cepet sadar," sambung Asya yang benar-benar khawatir dengan keadaan Prilly.

Tap

Tap

Tap

Mendengar suara langkah yang bersautan, Asya menoleh dan bertemu pandangan dengan Rean serta Clara yang tampak lebih dingin dari biasanya. Bahkan Clara saja tak menampilkan wajah bersahabat pada Asya, Amanda, maupun Ziana.

Rean menghampiri Ali, lalu menarik kerah seragamnya dengan satu tangannya.

Bug

Ali sedikit meringis saat Rean memukulnya dengan pukulan keras, hingga hidungnya keluar darah.

"Dasar pengecut! Lo berani-beraninya sakitin Prilly!"

Clara membisikkan sesuatu pada telinga Rean. Rean tersenyum misterius. "Ikut gue, kalo lo cowok!" ujar Rean lalu melenggang pergi.

"Mending lo jangan ikut mereka, mereka kayaknya bahaya Dan. Firasat gue gak enak sama lo," ujar Rio khawatir jika Ali ikut bersama dua bocah tengik itu.

Ali berdiri lalu mengusap hidungnya kasar, matanya terlihat sembab. Ali menepuk pundak Rio.

"Gue harus ikut mereka!"

"Ta---"

Sebelum Rio melanjutkan perkataannya, Ali terlebih dahulu berlari menyusul Clara serta Rean sepertinya menuju roothop rumah sakit. Bagaimanapun, mereka adalah pengawal Prilly. Ia harus berjaga-jaga, sebelum mereka membawa Prilly ke lautan.

Sir

Baru saja Ali menampakkan diri di roothop. Rean terlebih dahulu menggunakan kekuatannya untuk menyerang Ali hingga pria itu membentur dinding, Clara menghampiri Ali dengan tatapan dinginnya.

"Hanya karena kau, Princess Mermaid harus pergi ke daratan. Tempat terlarang bagi kami, dan kau malah mengacaukan semuanya. Hanya karena perasaan," kata Clara dingin.

Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang