38. Pilihan
****
TELINGANYA terlalu panas saat semua orang berbicara tentangnya, namun ia hanya diam tak ingin memperpanjangkan masalah yang menurutnya ini adalah masalah pribadi. Mereka hanya bicara tanpa tau apa yang terjadi.
"Dari doeloe lo emang selebriti. Dari ujung ke ujung, nama doang yang disebut sama mereka. Jadi capek gue dengernya," dumel Rio sambil berkacak pinggang.
"Bukan urusan gue ini, satu fakta seperti air mengalir," kata Ali.
Rio menepuk pundak Ali. "Lo gak pantes bijak bro. Udah deh lo mah pantes nya diem sambil bucin-bucinan sama si Prilly," ujar Rio.
Ali melirik sinis pada Rio.
"Sans bro. Gue canda ae lah lu mah baperan orangnya. Kalo gitu, gue pamit buat ngapelin Lili."
"Dasar fuckboy."
"Gue itu sadboy, ditinggal pas sayang-sayangnya," elak Rio.
"Sadboy kok melampiasin sama Lili." Setelah berkata seperti itu, Ali memilih untuk pergi ke kelas dengan headset di telinga nya. Rio mencak-mencak sendiri tak mau dipanggil fuckboy.
"UDAH GUE BILANG, GUE BUKAN FAKBOY-FAKBOY."
"Berisik!"
Asya mendelik saat Rio berteriak dilorong koridor. Rio yang melihat Asya pun melangkah pergi meninggalkan Asya seorang sendiri, Asya tersenyum melihat perubahan Rio yang begitu kentara bahkan sangatlah jelas, bahwa Rio sangatlah membencinya.
"Padahal kamu belum tau yang sebenarnya, Ri."
Prilly bersama Rean serta Clara baru saja memasuki area koridor yang tentunya membuat siswi-siswi menatap Prilly. Prilly yang ditatap seperti itu pun menundukkan kepalanya, bahkan dirinya tak tau, mengapa dengan mereka.
"Enak ya jadi dia, dikeliling cowok populer mulu." "muka sih polos, jangan-jangan ngeplos." "muka kayak gini direbutin sama cowok populer, gak pantes. Mending gue kemana-mana." "Sutttt, ntar orangnya denger." "gak papa kali, biar dia tau diri."
Rean mendesah kasar, semua ini gara-gara dua pria itu sudah membuat Princess Mermaid tidak nyaman. Rean diam-diam mengarahkan tangannya ke arah kerumunan siswi-siswi yang sedang bergosip.
Tir
"AAAAA. KECOA!"
Clara serta Prilly membalikkan badannya saat siswi-siswi yang kurang kerjaan itu berjerit sambil mencak-mencak akibat keberadaan kecoa yang tiba-tiba saja menyerang. Prilly melihat Rean yang hanya santai sambil tersenyum padanya.
"Pengawal aku yang paling kerennn."
Rean tersenyum lagi pada Prilly. Mereka pun melanjutkan kembali langkahnya, Prilly melambaikan tangannya saat akan berpisah dengan Clara serta Rean.
"Pulang sama kita ya? Jangan sama dia, entar kamu gak pulang-pulang," pesan Clara tanpa embel-embel Princess karena ini masih area sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid [END]
FantasyMungkin zaman sekarang memang tak ada yang percaya dengan makhluk bernama Duyung atau lebih dikenal dengan MERMAID. Namun, tanpa disangka - sangka. diperdalaman laut yang beratus - ratus kilo, terdapat dunia Mermaid. Bahkan manusia pun tak ada yang...