25. Kencan?

2.3K 275 34
                                        

25. Kencan?

***

ALI merenung diroothop sekolahnya, seperti ada bayangan yang menghantui pikirannya. Entahlah Ali merasa bayangan itu terus saja menghantuinya, sejak dirinya terbangun dari pingsan. Ali mencengkram bahu roothop ini, bayangan yang didominasi warna biru. Dan perkataan seseorang.

"Sebenarnya ada apa dengan gue?"

Puk

"Ngelamun aja lo, awas ada setan yang nyamperin lo!"

"Iya, lo setannya!"

Iyoo ternistakan lagi.

"Masa ada setan ganteng kayak gue,  Vachirawit Chiva-are aja lebih ganteng gue daripada dia."

Ali melirik Rio yang sudah menyebut salahsatu aktor Thailand yang sangat dibangga-banggakan oleh kaum girl. Tentunya Rio kalah tampan oleh artis popular itu, Rio menepuk adanya sendiri karena bangga dirinya lebih tampan.

"Ada, setannya ada disamping gue!"

Setelah berkata seperti itu, Ali pergi dari roothop meninggalkan Rio yang sudah siap sumpah serapah pada Ali yang sudah mengatainya setan.

"SUEEE LU DAN!"

Ali berjalan dengan cool nya, tanpa mempedulikan tatapan orang-orang yang memerhatikannya. Rio berlari dibelakang Ali, tanpa tau ada yang menempelkan sesuatu dipunggungnya. Rio menggapai pundak Ali, namun Ali tepis.

"So cool banget lu, boxer aja masih spobobob," ujar Rio.

"Gue bukan lo ya!"

Ali berjalan melewati anak tangga, lalu belok menuju kelasnya. Matanya melebar melihat Rio berlari mendahuluinya, dan melihat kertas yang ditempel dipunggung Rio.

AWAS
ADA
ORANG GILA
LEWAT!!!!!!

Pantas saja sejak tadi Ali melihat banyak yang menertawakan Rio yang tidak melakukan hal apapun, Rio hanya tebar pesona saja dengan Kakak-kakak kelasnya itu. Ali pastikan setelah ini Rio akan mengamuk.

"Hahahaha. Gaessss, kasih jalan buat diaa Hahaha."

"Hahahahah."

"Hahahahah."

Bahkan Asya tertawa melihat kekasihnya yang tampak sekali tidak menyadari ada yang mengusilinya dengan menempelkan kertas dipunggung Rio, Ali duduk disamping Prilly yang langsung memeluk tangannya.

"Semoga Ali tidak ingat," batin Prilly.

"Gue tau, gue ini lucu. Tapi enggak gini juga kali, hahahah. Ternyata gue se famous ini."

"Hahahaha. lucu darimana, dari dengkul si cimoyyy. Nihhh?" Ujar Rendi sambil mencabut kertas dipunggung Rio.

Seketika wajah Rio menjadi pucat, ternyata sejak tadi orang-orang menertawakannya gara-gara ini.

"KANJENG MAMIHHHH. IYOOO MALU, IYOOO TERNISTAKANNN."

"Bukan pacar gue," gumam Asya.

Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang