58. Sulit melupakan - EXTRA PART

1.6K 259 43
                                    

58. Sulit melupakan - EXTRA PART

****

3 Tahun kemudian

Seorang pemuda lulusan Universitas ternama di Inggris menampakan diri di Bandara Soekarno-Hatta. Tangannya terangkat untuk melihat jam, seharusnya yang menjemputnya sudah ada disini.

"WOY!!!"

Ali menoleh dan berdecak sebal pada Rio yang benar-benar telat menjemputnya.

"Anjim!! Makin ganteng aja lo. Tapi masih gantengan gue lah!" Rio memakai kaca matanya.

"Gimana? Disana lo udah dapet yang baru? Masa lo gagal move-on terus dari Mermaid lo itu," kata Rio menyinggung seseorang yang sulit untuk Ali lupakan.

Ali menatap sinis pada Rio dan pergi meninggalkannya. Rio hanya bisa mengelus dadanya untuk bersabar. Sifat dan sikap Ali memang semakin membuatnya ingin memakan Ali hidup-hidup.

"Minggu depan. Sekolah ngadain reuni. Lo pasti dateng, kan? Masa lo gak dateng sih, Li," celetuk Rio.

"Buang-buang waktu!" balas Ali.

Rio hanya cengir atas jawaban dari Ali. Rio berusaha menyimbangkan langkahnya dengan langkah Ali.

"Mobi-----"

"Anter gue ka pantai!"

"Uda----"

"Gak pake lama!"

"KAPAN LO move-on NYA?!!!"

Rio membuang nafasnya secara kasar. 3 tahun sudah Prilly lenyap, namun Ali tetap saja belum bisa melupakan seorang Mermaid yang baru saja Rio ketahui sejak hari itu. Rio mengusap wajahnya kasar saat mata tajam Ali menatapnya.

"Oke! Oke! Gue anterin lo!"

Dengan amat terpaksa, Rio mengantarkan Ali menuju pantai. Walau Rio harus melupakan janjinya pada Tante Retta untuk segera membawa Ali ke rumah tanpa singgah.

***

Ali menatap lautan yang tak banyak yang berubah sejak ia tinggalkan ke Inggris. Ali termenung, ingatannya mulai mengenang kebersamaannya dengan Prilly. Ali menundukan kepalanya.

"Aaaaaaa!" teriaknya.

Gue tetap menunggu lo kembali. Gue selalu berdoa, lo pergi hanya untuk kembali ke pelukan gue. Gue harap seperti itu. Batin Ali.

Ali mengusap air matanya. Ia berjalan ke batas dermaga. Ali membiarkan Bunga Mawar Merah yang ia beli terapung-apung dilautan. Bibirnya tersenyum, namun air matanya tetap meneteskan air mata.

Gue harap, Tuhan tau bagaimana cara kita untuk bersatu, walau sangat mustahil. Batinnya.

Ali mengambil selembar foto Prilly yang tak sengaja ia potret.

Ali mengambil selembar foto Prilly yang tak sengaja ia potret

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang