5. Gila

3.6K 352 11
                                    

5. Gila

***

ALI berdecak mendengar omelan Mami-nya, karena telah membawa seorang Gadis cantik kedalam Apartemen dengan keadaan pingsan pula.

"Gimana kalo keluarga dia nyariin, gimana kalo kamu disangka nyulik dia, Aidan. Kamu mau tanggung-jawab Hah!! Mami takutt, kamu dilaporin, Aidan."

Retta mengusap wajahnya, kenapa kelakuan Anak-anaknya membuat Retta selalu naik darah.

Hanyalah Aldan, Anak kebanggaan keluarga. Hanyalah dia yang membuat Retta tersenyum bahagia.

"Kamu harusnya bisa mencontoh Adikmu sendiri, Aidan. Mau jadi apa kamu? Membawa seorang Gadis kedalam Apartemen, mau ditaro dimana muka Mami, Aidan. Liatt kelakuan kamuu."

"Terserah Mami mau ngomong apa, tapi aku enggak suka dibanding-bandingin sama Anak Kebanggaan Mami itu!!"

Ali pergi meninggalkan Retta, Ali sudah muak ketika dirinya selalu dibanding-bandingkan dengan Aldan.

Ali menatap Gadis yang ia temukan dipesisir pantai, Gadis ini sejak tadi belum bangun-bangun. Bahkan Ali sudah memanggil Dokter kepercayaan keluarganya.

"Bawa dia pergi!!"

"Aku enggak tau keluarganya!!"

"Mami bilang bawa dia pergi, dia akan membawa bencana dikeluarga kita."

Retta menunjuk Gadis itu yang masih saja pingsan dengan pakaian sama, Retta malu mempunyai Anak seperti Ali yang membawa seorang wanita ke Apartemen.

"Mami mending pergi aja?"

"Kamu ngusir Mami?"
Retta tak percaya Ali mengusirnya, Retta membuang muka kemudian pergi dari Apartemen Ali.

Entahlah kenapa naluri nya sangat ingin menolong Gadis ini, setelah Gadis ini sembuh. Ali akan mengantarnya pulang.

Karena hari sudah sore, Ali memilih untuk mandi terlebih dahulu. Besok ia mulai sekolah seperti biasa.

Dan itu sangat memuakkan.

"Enggh.."
Prilly mengerjapkan matanya, silau pancaran matahari menerpa matanya.

Prilly membulatkan matanya, Prilly memegang selimut yang membaluti tubuhnya.

"AAAAAAAAAAA...."

Prilly melempar selimut itu, apa itu lumut. Atau apakah itu?

Kenapa sangat lembab dan panas.

"AAAAAA.. "

Lagi-lagi Prilly berteriak, tangannya bergetar menyentuh bawa tubuhnya.

Kemana ekornya?

Prilly mengangkat satu Kakinya, pikirannya bertanya-tanya. Apakah ini?

"AAAAAA. INI APAAA?"

Prilly meraba tubuhnya, ini apa lagi. Kenapa tubuhnya terbaluti benda hangat ini, Prilly melepaskannya. Sangat ribett sekalii, Prilly menggigit-gigit jaket ini.

Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang