57. Pernyataan pahit - SELESAI

1.7K 248 35
                                    

57. Pernyataan pahit - SELESAI

****

ALI memeluk Prilly dengan erat. Ia benar-benar tak mau melepaskan Prilly begitu saja, Prilly terdiam dengan air mata yang membasahinya lalu setelah tersadar, Prilly mendorong Ali untuk melepaskan pelukannya.

"Jangan ganggu aku lagi! Kamu harus ngertiin keadaan aku! Lebih baik kamu sekarang pergi, Aliii!" usir Prilly.

Matanya benar-benar tak mau melihat Ali. Ali pergi dengan perasaan marah, hampa, dan rasa cintanya. Prilly luruh, dan terduduk dilantai. Tangisannya kini mulai terdengar. Asya berlari dengan memeluk Prilly.

"Gue harap. Ini adalah yang terbaik buat kalian." Prilly mengangguk. Semoga perpisahan ini menjadi jalan terbaik baginya dan bagi Ali.

Asya menatap aneh mutiara-mutiara itu. Matanya melebar melihat mutiara-mutiara itu mulai pudar dan menghilang, kenapa? Asya mengambil salah satunya dan mutiara itu menghilang ditangannya.

"Ada yang aneh."

"Semua itu akan terjadi, karena Mermaid akan lenyap." Asya menggelengkan kepalanya, ia memeluk Prilly dengan erat.

"Pasti ada cara lain buat lo jadi Manusia. Gue yakin itu. Lo bener-bener mau ninggalin kita? Gue gak akan biarin lo gitu aja!" sentak Asya.

Prilly menggeleng. Semua itu percuma saja. Dirinya akan tetap menjadi buih dilautan se-berusaha apapun dirinya menjadi Manusia, terlebih waktunya semakin menipis termakan waktu.

Asya mengelus punggung Prilly. Ia tentunya merasa kasihan pada Prilly yang harus mengalami nasib seperti ini atas mengenal dunia Manusia. Asya mengusap air mata Prilly dengan lembut.

"Lo harus kuat. Jangan lemah. Kalo lo berjodoh sama Aidan, takdir pasti akan mempersatukan kalian. Gue yakin akan hal itu," kata Asya.

Prilly mengangguk. Raga dan hatinya kini hancur. Seluruh hatinya remuk redam akibat keserakahannya memasuki dunia Manusia. Kenapa penyesalan itu selalu datang diakhir?

***

Prilly memasukan barang-barang pemberian Ali ke dalam sebuah kotak berwarna biru. Termasuk sebuah kalung dan juga sebuah foto yang pernah ia buat bersama Ali.

Prilly mengusap foto itu lalu tersenyum getir. Nasib percintaannya berujung petaka untuknya. Prilly menggelengkan kepalanya, ia tak mau berlarut-larut ke dalam kenangannya bersama Ali. Ia memasukan foto itu ke dalam kotak.

Gak ada yang lebih indah dari pada kamu. Kamu seperti bintang yang selalu aku inginkan dan genggam. Batin Prilly.

Prilly terdiam melihat foto yang tanpa sengaja Asya potret saat bersama Ali. Prilly tersenyum getir lalu tertawa hamar bersamaan dengan air mata yang menetes.

 Prilly tersenyum getir lalu tertawa hamar bersamaan dengan air mata yang menetes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang