42. Aku disini
****
"LO apa-apaan sih, Sya. Ngapain lo peluk-peluk gue."
Ali mendorong Sasya yang memeluknya, walaupun dipulau ini tak ada siapapun, namun, Sasya tak bisa seenaknya memeluknya. Sasya merenggut kesal saat Ali mendorong tubuhnya.
"Aku tunangan kamu Li! Jadi, stop close your heart to me. I want you to love me. What's so hard!" teriak Sasya.
"Never."
Sesakit inikah cinta se-pihak. Mengapa Ali tidak bisa membuka hatinya untuknya? Sasya bahkan sudah mengorbankan apapun demi Ali, namun Ali tak pernah mau menerima cintanya.
Hiks hiks hiks
Ali bersama Sasya menoleh ke arah pantai. Ali melihat seorang gadis tergeletak duduk dipasir sambil menangis, entah apa yang membuatnya merasa ingin menghampirinya. Ali mengambil tisu lalu berlari meninggalkan Sasya.
"AIDAN?!"
Ali berhenti tepat dihadapan gadis yang tengah menangis ini, ia mengulurkan tisu pada gadis itu. Membuat gadis itu mendongak melihatnya.
"Lo cantik? Kenapa lo nangis?!"
"Ali?" lirih Prilly.
Lirihan dari Prilly tak dapat Ali dengar dengan jelas, bukan tisu yang Prilly gapai. Melainkan tangan Ali membuat Sasya dari kejauhan meradang seketika. Sasya menghampiri Ali lalu menarik tangannya.
"Lo siapa hah?!! Kenapa lo ada dipulau bokap gue?!! Lo penyusup ya?!! Ngaku deh?! Ehh gue lupa, maling mana ngaku!" tuduh Sasya yang tidak-tidak.
Prilly menggelengkan kepalanya, ia hanya melihat Ali dari lautan. Membuatnya ingin menemui Ali, dan ternyata Ali malah bersama Sasya.
Menyakitkan.
"Jangan sok polos deh lo! Udah maling! Pelakor lagi," tuduh Sasya lagi.
"Sya! Udah!" tegur Ali.
Prilly tersenyum saat Ali membelanya, walaupun Ali tak mengenalinya. Ternyata Ali masih membelanya didepan Sasya. Menyenangkan!
"Kok kamu malah belain dia sih! Aku tunangan kamu! Dia cuman orang lain," sentak Sasya tak terima.
Tunangan
Ternyata Ali udah tunangan. Batin Prilly tersakiti.
Ternyata banyak yang terlewatkan, bahkan Ali sudah bertunangan dengan Sasya. Berita yang membuat relung hatinya kembali pecah, mungkin Ali juga sudah mulai mencintai Sasya sedangkan dirinya? Cinta yang terlupakan.
"Iya. Dia orang lain Sya bagi kita, tetapi, lo juga harus hormatin orang lain. Jangan asal tuduh-tuduh aja! Gue gak suka," cerca Ali.
Orang lain
Iya, orang lain yang pernah menetap dihati kamu.
Prilly tersenyum pada Sasya membuat Sasya sendiri muak dengan senyuman yang menurutnya sangatlah menjijikkan. "Maaf udah ganggu waktu kalian, aku cuman bingung mau ke Jakarta pake apa. Soalnya dipulau ini jarang banget ada perahu lewat," ujar Prilly berdusta."Terus?! Ngapain lo nangis-nangis segala hah?! Mau cari simpati gitu sama cowok gue?!!" bentak Sasya.
"Maaf. Aku cuman keinget sama cowok aku di Jakarta, pas aku liat kalian jadi aku inget deh," dusta Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid [END]
FantasyMungkin zaman sekarang memang tak ada yang percaya dengan makhluk bernama Duyung atau lebih dikenal dengan MERMAID. Namun, tanpa disangka - sangka. diperdalaman laut yang beratus - ratus kilo, terdapat dunia Mermaid. Bahkan manusia pun tak ada yang...