49. Pacar pura-pura

1.2K 228 19
                                    

49. Pacar pura-pura

***

SEMUA orang tercengang melihat kedatangan Ali bersama Prilly yang notabenya adik kelas dan juga beberapa bulan baru menjadi siswi baru. Itu sangatlah mencengangkan, mereka hanya tahu. Jika Sasya adalah tunangan pemilik nama Aidan Ali admajaya.

Prilly menunduk malu. Sebenarnya semua ini ulah Rio bersama Asya yang menyuruhnya untuk berangkat bersama Ali. Tentunya Prilly menolak, tetapi tidak dengan hatinya yang bersorak iya.

Ali turun dari motornya serta Prilly yang juga sudah turun terlebih dahulu. Ternyata sulit membuka helm ini, ribet dan membuatnya susah.

Ali mengambil alih untuk membuka helm Prilly. Itu membuat siswa-siswi yang melihatnya tercengang dengan tindakan Ali terhadap Prilly yang tentunya sangatlah berbeda dengan Sasya.

Setelah membuka helm. Ali pergi meninggalkan Prilly sendirian. Prilly yang menyadari Ali meninggalkannya pun menyusul Ali dengan berlari.

"ALI TUNGGUIN!!!"

Prilly berusaha mengejar langkah besar Ali. Ia terbiasa mengejar apa yang tak pernah ia bisa gapai sebelumnya. Prilly berhasil mencekal tangan Ali, tetapi Ali malah menepisnya.

"Buat kamu."

Prilly menyerahkan Lollipop berbentuk hati pada Ali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prilly menyerahkan Lollipop berbentuk hati pada Ali. Ali mengerutkan keningnya.

"Gue gak suka yang manis-manis."

"Kecuali aku he he he," sambung Prilly.

Prilly mengambil tangan Ali yang satunya lagi. Lalu meletakan Lollipop itu di tangan Ali. "Di makan ya. Jangan sampe di buang." Setelah berkata seperti itu, Prilly berlari meninggalkan Ali mematung sambil melirik Lollipop di tangannya.

Kecuali aku he he he he

Seketika Ali terkekeh mengingat perkataan Prilly yang mulai terngiang-ngiang di pikirannya. Ali memasukan Lollipop itu ke dalam saku hoodie nya, lalu melangkah lagi untuk ke kelasnya.

"Kesel gue liat murid baru itu. Sok caperlah!!! Bisanya deket-deket sama kak Aidan terus kak Rio. Cantik aja kaga ehhhh mepet terus sama mereka," ujar siswi yang bernama Irene sambil melirik Prilly yang melewatinya.

"Di kelas pun, dia gak kenalan sama temen-temen. Songongnya minta ampuuunnnn~ sok berkuasa bareng kak Asya, kak Amanda, kak Ziana," sambung siswi bernama Diana.

Mulut mereka memang perlu di jahit. Namun, Prilly hanya diam. Urusannya ke daratan bukan untuk mengurusi mulut mereka yang pedas melainkan urusan hatinya yang belum kelar-kelar.

Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang