34. Dihukum

1.9K 268 45
                                    

34. Dihukum

****

"KENAPA sih lo gak mau pacar lo temenan sama gue? Takut gue tikung disepertiga malam?"

Prilly memalingkan wajahnya, kenapa Amanda masih saja kekeh ingin berteman dengan Ali? Prilly tak habis pikir pada Amanda, padahal menurutnya, Amanda cantik. Pasti dia dengan mudahnya mencari teman, bukan sama pacar orang.

"Salahnya lo keganjenan," celetuk Ziana yang kurang srek pada Amanda.

"Pokoknya gue mau temenan sama lo, TITIK! Mana hp lo? Gue mau tukeran sama-------"

Rio berdiri membuat ucapan Amanda tergantung. "Urat malu lo kemana sih? Udah putus ya? Pantesan, gak tau malunya," celetuk Rio.

Amanda balik memandang Rio dengan sengit, benar-benar membuatnya marah.

"Sekali lagi gue tanya, emangnga salah gitu mau temenan sama Aidan?"

"Udah-udah," lerai Ziana. Ziana pusing sendiri dengan Amanda yang terus-menerus menginginkan pertemanan dengan Ali.

"Keputusan ada ditangan lo, mau temenan sama dia atau gak?" Ziana menunjuk Ali agar segera mengambil keputusan, Ali berdecak sebal, kenapa Amanda selalu saja mengacaukan?

"Oke, puas lo?"

"YEAY! Makasih!" Seru Amanda.

"Alii," lirih Prilly.

Asya berdiri lalu pergi meninggalkan kantin, Rio pun mengikuti Asya dan Ziana melihat gerak-gerik Rio sejak tadi. Ziana berinisiatif untuk menyusul, namun tangan Prilly mencegahnya agar tidak kemana-mana.

"Lepasin gak tangan lo dari tangan gue?"

"Na, tetep disini, gak usah keluyuran lo," ucap Ali membuat Ziana kembali duduk.

Asya terduduk dikursi taman belakang, dadanya naik turun. Asya menangkupkan tangannya diwajahnya, Asya benar-benar tak tau harus berbuat apa sekarang, semuanya membingungkan untuknya.

"Sya, kamu kenapa sih?"

Asya mendongak ketika melihat Rio menghampirinya dan langsung menyentuh kedua pundaknya, Rio melihat kesedihan yang mendalam dari Asya. Asya menggelengkan kepalanya.

"Kita udahan aja ya Ri!"

Deg

Kedua tangan Rio yang berada dipundak Asya turun. Mengapa Asya meminta udahan?

"LO GILA SYA?"

Rio tak habis pikir dengan Asya yang tiba-tiba ingin memutuskan hubungan yang menurutnya baik-baik saja tak ada masalah sama sekali, lalu kenapa dengan Asya?

"Hiks. maafin aku Ri, aku gak bisa terusin hubungan ini," lirih Asya.

"Lo becanda kan Sya? Bentar lagi gue kan ulangtahun? Pasti lo mau nge-prank gue, jawab Sya? JAWAB?" Tanya Rio penuh penekanan.

Asya menggelengkan kepalanya, dirinya benar-benar ingin menyudahi hubungannya dengan Rio. Karena sebuah alasan yang memaksanya harus seperti ini.

Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang