45. Dalam pelukanmu

1.4K 265 56
                                    

45. Dalam pelukanmu

****

SEPERTI biasanya SMA international mengadakan acara tahunan, yaitu berkemah. Seluruh kelas di tunjuk untuk ikut dalam acara ini, namun hanya 5 orang dari setiap kelas yang bisa mengikuti acara tersebut yang sudah di kocok panitia OSIS. Dari kelas X sampai kelas XII, di antaranya Prilly yang terpilih untuk ikut dalam acara tersebut.

"Semuanya udah gue packing ke tas lo, Prill. Btw, lo harus deket-deket gue ya? gue gak mau ya lo di sana malah nyasar," oceh Asya pada Prilly.

"Iya-iya, Sya."

"Haiiii," sapa Amanda yang langsung merangkul tangan Prilly serta Asya. Asya tertawa renyah saat Amanda datang tiba-tiba dan langsung menyerobot ke tengah-tengahnya dan Prilly.

"Akhirnya gue ikutan juga acara kayak ginian. Dulu aja gue gak ke pilih. Ehhhh Sya, bus kita gak di pilih-pilih kan? bebas gak buat masuk ke bus mana pun?" tanya Amanda.

"Setahu gue, bebas pilih bus. Tetapi, jumlahnya di batas," sahut Ziana dari belakang dengan wajah yang seperti biasanya, judes.

Prilly menoleh. Ia melihat Ali bersama Sasya lagi, ingatannya tertuju pada kejadian beberapa hari yang lalu. Hatinya berbunga-bunga saat Ali membelanya dari pada Sasya yang katanya tunangannya.

"Jangan pernah ganggu dia. Atau lo
berurusan sama gue!"

Mengingat perkataan itu, membuat Prilly tak henti-hentinya tersenyum. Bagaimana pun ia merasa Ali kembali, walau pun setelah kejadian itu. Ali kembali lagi menjadi judes dan galak padanya. Bahkan berkata ;

"Lo emang nyusahin gue!! berhenti deketin gue.  Karena lo cuman bikin hidup gue berantakan!"

Baru saja ia melayang tinggi, Ali malah dengan teganya menjatuhkannya ke samudra. Menyakitkan memang, tapi tak apa. Setidaknya Ali membelanya dari Sasya.

"Ehhhh malah senyum-senyum sendiri. Yok, KETOS udah teriak-teriak tuh buat suruh masuk," ujar Amanda membuat lamunan Prilly buyar. Prilly mengangguk lalu mengikuti langkah Asya, Amanda, serta Ziana yang berada di belakangnya.

Prilly mengedarkan pandangannya pada sudut-sudut bus. Tidak buruk ternyata. Matanya terperangah melihat Ali berada di satu bus yang sama dengan jumlah siswa 20 yang berada di dalam bus.

"Sini Prill," ajak Asya untuk duduk di dekatnya karena Rio berada di bus lain. Prilly mengangguk lalu duduk di sebelah Asya, tentunya di seberangnya terdapat Ali yang memejamkan matanya dengan earphone di kedua telinganya.

Setidaknya kamu tenang saat tertidur. Batin Prilly.

"Oke semua. Perjalanan akan di mulai, semoga kalian menikmati perjalanannya. Berhubung perjalanan lumayan jauh, kita akan memutar lagu. Ada yang mau reques?" tanya Harish, ketua OSIS kelas XII yang baru.

"Terserah lo aja deh Rish," celetuk Amanda dari kursi belakang. Harish mengangguk lalu mencari lagu yang sangatlah pas untuk perjalanan jakarta-bandung.

Prilly sesekali melirik Ali yang duduk sendirian, ingin rasanya menemani Ali selama perjalanan menuju puncak. Prilly hanya berharap Ali melihat dirinya.

Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang