24. Mutiara?

2.5K 297 48
                                    

24. Mutiara?

***

"KUSUT amat Pak, cem janda pengen nikah sama bujangan aja jhahahaha!"

Peletak

Sembarangan.

Ali mendelik kearah Rio yang cengengesan, benar-benar tidak bisa membuatnya melupakan masalahnya. Rio melirik tas punggung yang berada disebelah Ali.

"Kek perawan aja lo, pake kabur-kaburan gara-gara gak mau dijodohin," nyinyir Rio.

"Gue tampol juga lo!"

Rio cengengesan, masa anak seganteng ini mau Ali tampol. Apa kata readers ini, bisa-bisa Rio kehilangan para fans nya. Rio menepuk dadanya, lalu melirik Ali yang sepertinya mempunyai masalah.

"Kata kanjeng Mami, lo harus nurutin jadi anak yang nurut sama orangtua. Aidan Ali Atmajaya," ujar Rio.

Ali mengepalkan tangannya dan memperlihatkan kepalannya diwajah Rio, Rio cengengesan lagi. Bisa habis dia dipukulin oleh Ali, entar tidak ada yang wajah ganteng membahana seorang Rio.

"Teros lo sekarang mau kemana?"

"Balik lah ke Apartemen." Rio menepuk pundak Ali. "Mending sama gue dihotel, mau enggak?" tawar Rio.

Peletak

Benar-benar otak Rio sudah sengklek, bukannya menawari solusi. Malah mengajaknya untuk tidur dihotel bersamanya, Ali jijik sendiri membayangkan semua itu terjadi.

"Gue juga amit-amit kali tidur bareng kebo kayak lo, hahahah. Mending sama si cimoyy dahhh, burik-burik juga body nya meni aduhaiii."

"DOSA APA AY PUNYA ANAK CEM LU, IYOOO," teriak Kanjeng Mamih.

Rio berlari kearah Kanjeng Mamihnya, duhh. Kalo Kanjeng Mamih udah teriak, bisa-bisa rumah roboh seketika. Rio memeluk Kanjeng Mamih dari samping, dan semua itu disaksikan langsung oleh Ali.

Andai gue sama Mami akur kayak mereka, walau sering berantem. Tapi, Rio sama Maminya tetap saling sayang. Beda sama gue. Batin Ali.

"Heheheh. Mamih mah suka gitu sih, Iyo kan cuman becanda. Iyo setia kok sama neng Syayang, menantu idaman Mamih gitu loh," ujar Rio, membuat Kanjeng Mamih ingin muntah seketika.

"Fuckboy emang omongannya gitu." Dasar Kanjeng Mamih yang hobi berkeliaran di facebook jadi tau bahasa-bahasa anak muda.

"Nak Aidan, maaf ya kelakuan anak monkey emang gini. Manjanya minta ampun, tante juga aneh, bisa lahirin anak cem gini. Padahal mbak-mbaknya enggak kayak gini deh," kata Kanjeng Mamih.

Ali terkekeh mendengar perkataan Tante Zefa, Kanjeng Mamihnya Rio ini.

"Mamihhhh."

Ali berdiri, lalu berpamitan pada Tante Zefa serta Rio untuk ke Apartemen nya. Disini Ali bisa merasakan kehangatan keluarga yang sesungguhnya, Ali mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Mood nya sedang membaik melihat kehangatan keluarga Rio yang menerima keberadaannya dengan baik.

Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang