28. Amarah Rio
***
"KAMU gak seharusnya kayak gitu sama cewek tadi, mungkin dia hanya salahfaham. Masa my ice aku ini kasar sama cewek, aku enggak suka ya!"
Vivi tersenyum, ia tau pasti ada sesuatu antara mereka. Vivi bisa melihat sirat yang begitu dalam saat gadis itu menatap My ice nya, Vivi bisa melihat sirat itu begitu jelas. Walau Vivi tidak tau apa yang terjadi selama dirinya tak ada disisi Ali.
"Dia berhak dikasih pelajaran!"
Vivi menggelengkan kepalanya, ia benar-benar tak suka dengan sikap keras kepalanya Ali. Bukan dengan cara seperti itu, Ali bisa mengatakan pada gadis itu baik-baik bukan malah menyuruhnya untuk tidak lagi bertemu dengannya.
"Lebihbaik kita udahan aja, ada hati yang lebih membutuhkan kamu. Lagian aku ini cacat, enggak pantes buat kamu yang sempurna. Mungkin cewek itu cocok buat kamu," kata Vivi sambil menahan sesaknya.
Deg
"Vi, kita udah jalan 2 tahun Vi. Kenapa kamu minta hubungan ini udahan? Cuman gara-gara dia," Ali membuang mukanya, satu sisi ada perasaan bahagia hinggap dihatinya, namun disisi lain. Mana mungkin Ali meninggalkan Vivi disaat Vivi sedang terpuruk.
Bukan pilihan yang tepat.
"Perasaan kamu bukan buat aku lagi, aku sekarang ikhlas. Dan aku besok akan pergi ke Amerika, jaga diri kamu baik-baik. My ice boy, always love you."
Vivi pergi dibawa oleh pengawal Daddy-nya, Ali menatap nanar pada Vivi yang semakin menjauh. Ali menghargai keputusan Vivi untuk menyudahi hubungan ini, disaat hatinya tidak tau harus dimana ia berlabuh.
Ali memutar balik badannya, ia segera memasuki kelas yang mungkin saja sedang ramai atas berita Prilly mendorong Anak pemilik sekolah ini. Ali mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas ini, tak ada Prilly.
Rio berjalan kearah Ali dengan tangan yang mengepal, wajahnya yang serius membuat Ali yakin Rio sedang marah.
Bugh
"BANGSAT!!"
Tanpa melawan, Ali membiarkan Rio memukulinya. Padahal Ali sendiri tidak tau apa salahnya, kenapa Rio tiba-tiba menyerangnya tanpa sebab.
"G-gue salah apa Yo?"
Nafasnya sedikit terengah-engah, orang-orang mulai mengerumuni mereka. Asya berusaha menghindarkan Rio untuk tidak memukul Ali, sedangkan Sasya, dia malah live streaming untuk berita panas. Sasya yakin, ia akan menjadi selebgram setelah ini.
"Lo tanya salah lo apa?"
Rio melepaskan pelukan Asya dengan cukup kasar, Rio menunjuk Ali dengan tatapan tajamnya.
"Lo udah nyakitin hati Prilly, dasar pengecut. Gara-gara lo, dia ngundurin diri disekolah ini. Lo emang maruk, lo udah pacarin Vivi dan sakitin dia. Dan lo juga udah baperin Prilly, terus lo tinggalin dia begitu aja. Lo itu bego!!"
Skak
Ali benar-benar mengaku salah, memang semua itu salahnya. Lalu kenapa Prilly memutuskan untuk keluar dari Sekolah ini, apakah Prilly akan benar-benar takkan menemuinya lagi sesuai dengan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid [END]
FantasiaMungkin zaman sekarang memang tak ada yang percaya dengan makhluk bernama Duyung atau lebih dikenal dengan MERMAID. Namun, tanpa disangka - sangka. diperdalaman laut yang beratus - ratus kilo, terdapat dunia Mermaid. Bahkan manusia pun tak ada yang...