12. Tembok

3.1K 351 17
                                    

12. Tembok

***

KEDUA matanya fokus melihat siaran televisi yang menampilkan drama percintaan, mulut Prilly menganga saking penasarannya.

"Gue suk---"

"Suk apa?"

"Gue.. gue..."

"Bersambung!"

Ohh No.

Prilly berlari kearah televisi itu, Prilly memukul televisi agar kembali menayangkan dua orang Manusia.

"KALIAN KELUAR! KENAPA BERHENTII SIHH... EMANGNYA MAU NGOMONG APA? BILANG SAMA AKUU.. JANGAN BERHENTI."

Tuk

Tuk

Tuk

"Princess. Kau sudah gila ya?"

Daripada menyahut omongan Gy, Prilly memukul televisi agar kembali menyambung perkataan dua orang Manusia itu.

"Lo lagi ngapain?"
Prilly menoleh kearah Ali, Prilly segera menghampiri Ali.

"Mereka yang didalam sana, kemana? Kok belum aja selesai udah mati."

"Maksudnya?"

Mimpi apakah Ali membiarkan gadis ini tinggal sementara disini, Ali hanya kasihan pada Prilly yang ditanya tak tau tempat tinggalnya.

"Gini yaa.. tadi si pria nya ngomong gini ekhemm.. 'Gue suk--" Prilly penasarann.. makanya Ali sekarang panggil mereka buat muncul lagi."

Ali menggaruk tekuknya yang tidak gatal, masa Ali harus ikut-ikutan gila seperti Prilly. Namun, kalo tidak dituruti Prilly akan meminta yang aneh-aneh lagi.

"Lo tunggu aja, mungkin besok mereka datang lagi."

"Beneran, tapi mereka masuknya darimana? Emangnya itu muat buat rumah terus ada benda-benda aneh, trus manusia juga ada. Hebat banget, kecil-kecil tapi semuanya masuk."

Daripada mengurusi Prilly yang membuat otaknya semraut, Ali memilih masuk meninggalkan Prilly dengan wajah kebingungannya.

"Lah kok pergi?"

Ting tong

Mata Ali melebar, Ali mengingat hari apa ini. Hari Minggu, gawat. Maminya pasti kesini, buru-buru Ali mencari keberadaan Prilly.

"Ali-Ali kenapa Prilly diseret-seret, emangnya Prilly salah apa?"

Ali memasukan Prilly kedalam kamar mandi, Ali masuk kemudian mengunci pintu kamar mandi.

"Lo jangan kemana-mana sampe gue bukain ni pintu, awas aja!"

"Iya, tapi Ali bakal bukain kan?"

"Hmm.."

Ali keluar lagi kemudian mengunci pintu  kamar mandi, beruntungnya didalam kamar mandi ada celah untuk nafas membuat Prilly takkan kehabisan nafas..

Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang