16. Rean

2.7K 336 20
                                    

16. Rean

***

"HUAAA hiks. HUAA hiks."

Terserah mutiara-mutiaranya berjatuhan, Prilly hanya bisa meraung-meraung menangisi Gy yang sudah mati kekembungan akibat begitu banyak air yang Gy makan. Ini gara-gara dirinya lupa memberikan makanan Gu, jika ia melapor pada Ali. Ali pasti sudah mengira Gy sudah mati sejak ia memecahkan akuarium itu.

"HUAAA..."

trektektrektek

Air mata yang sudah berubah menjadi mutiara itu berjatuhan dipangkuan Prilly, Prilly menyeka air matanya. Walaupun Gy sangat menyebalkan, namun Prilly sangat menyayangi Gy seperti sahabatnya sendiri.

Prilly jadi ingat Gy selalu mengatainya Princess Mermaid Tuolol padanya, ahhh... Gy kenapa malah meninggalkannya di dunia Manusia ini. Prilly melihat sekitarnya, Ali sedang sekolah. Hanya ia disini seorang diri, kini tak ada lagi Gy yang menemaninya berbicara.

Bundaaa.. Prilly kangen!. Batin Prilly.

Entahlah tiba-tiba Prilly sangat merindukan Kerajaan bawah laut, Prilly melangkahkan kakinya kearah balkon. Disana Prilly bisa melihat gedung-gedung yang sangat tinggi, apakah ia harus kembali lautan? Namun rasanya ada yang mengganjal didalam hatinya.

Apakah ia ada hati untuk Ali?

Tapi mana mungkin.
Prilly menggelengkan kepalanya, jika ia kembali dengan perasaan yang belum pasti ini. Semua itu akan menjadi bomerang untuknya, Prilly tidak ingin menjadi buih-buih dilautan.

"Bunda perasaan apa ini?"

"Lo ngomong sama siapa?"

Prilly menoleh kaget karena ada Ali dibelakangnya, Prilly tambah kaget melihat ada Kinan juga yang ikut bersama Ali. Kinan menatap sinis kearah Prilly kemudian pergi begitu saja.

"Lo ngomong sama siapa?" Ulang Ali sambil menatap selidik kearah Prilly yang sangat gugup.

"A--aku ngomong sama burung, iya sama burung. Soalnya enggak ada temen sih disini, lagian ya. Aku bosen tau liat orang-orang didalam TV ngomong terus, gak bisa diajak ngomong juga hihihi.. Ali kok sama dia sih, dia galak tau. Aku aja takut." Ujar Prilly panjang lebar.

Ali menghela nafasnya kemudian meninggalkan Prilly disini, Ali melihat Kinan sedang bersidekap dada disofa.

"Bang ngapain sih kasih tinggal dia disini? Kalo ketahuan Tante Retta gimana? Bakal ancur reputasi Tante Retta sama Om Vino, Bang harus usir dia sekarang juga!" Gertak Kinan.

Masa bodo dengan reputasi orang tuanya sebagai pebisnis, ini hidupnya. Toh mereka memang tidak akan pernah peduli akan hidupnya seperti apa, yang mereka pikirkan hanyalah Aldan. Anak kesayangan mereka tentunya.

"Terserah deh."

Ali melengos memasuki kamarnya, gerah juga mendengarkan omongan Kinan. Prilly menghampiri Kinan kemudian duduk disebelahnya.

"Ngapain lo disini? Mau cari mati ya? Awas! Gue jijik deket sama lo." Sentak Kinan.

Kinan memang seperti itu pada semua perempuan yang mendekati Ali, terbiasa dimanjakan oleh sepupu-sepupunya membuat Kinan menjadi cewek posesif seperti ini.

Mermaid [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang