PART 3

5.6K 276 7
                                    

"acchhh gelii wenddyy...wendyyy-aacchhh...wendyyy geli ampun mianhae wendyyy-aahhhh"teriak Irene.

Wendy pun menghentikan kejailan nya, kemudian mereka saling menatap satu sama lain merasakan jantungnya berdegup cepat saat mereka saling menatap,Wendy pun mulai mendekat kan wajah nya ke wajah Irene.

Mppphhh!

"Kau cantik eonni! siapa pun yang menatap matamu pasti akan langsung jatuh hati padamu!" Puja Wendy pada Irene sambil tersenyum penuh makna.

"Dan kau salah satu nya?"tanya irene yang masih terus menatap mata Wendy.

"Hmmmm Molla!"jawab Wendy semakin mendekat kan wajah nya dan terus menatap nya.

" apakah kau akan terus berada di atasku seperti ini?"tanya Irene sambil mengernyitkan alisnya.

"Mianhae eonni....mian aku lancang" ucap penyesalan Wendy sembari membenarkan posisi nya kemudian duduk berdampingan.

" apakah kau pernah jatuh cinta eonni?"tanya Wendy pelan

"Aniyo! Kau? Tanya balik Irene.

"Pernah sekali,tapi dia meninggalkan ku!"lirih Wendy.

"Wae?dia meninggalkan mu?tanya Irene dengan penuh rasa penasaran.

"Dia selingkuh saat dia kuliah di luar negeri, sejak saat itu aku tidak pernah membuka hatiku untuk siapa pun,mungkin aku masih terlalu takut akan terluka lagi!"jelas Wendy sambil tertunduk lesu.

"Kau pasti akan menemukan seseorang yang bisa setia nantinya,hwaiting!"ucap Irene sambil tersenyum ke arah nya.

Hmmm!

"Dan kau?kenapa tidak pernah jatuh cinta? tanya Wendy dengan mengurangi jarak duduk diantara mereka.

"Entah,mungkin karena aku belum memukan seseorang yang bisa bikin aku nyaman!"jawab irene sembari memanyunkan bibir mungil nya.

"Heyyy kau pasti akan menemukan nya tidak lama lagi, jika diluar sana tidak ada yang bisa bikin kau nyaman, kau bisa mencari ku!"ujar wendy dengan senyum meledek.

"Apa maksud mu haa?? Untuk apa aku mencarimu sedangkan kau satu kamar dengan ku!" Sahut Irene dengan senyum meledek juga.

Mereka pun kembali saling menatap dan tiba-tiba saja lampunya mati.

"Omoo? Aacchhh mommy"teriak irene sambil memeluk wendy.

Jantung Wendy kembali berdegup cepat tanpa tahu rasa apa ini.

"Jangan takut eonni,akan ku ambilkan lilin sebentar" ucap Wendy sambil melepas pelukan irene.

"Ani, jangan tinggalkan aku,aku takut!"pinta Irene yang mendekap Wendy semakin erat.

"Lalu?apakah kita akan tidur dalam keadaan sangat gelap seperti ini? Tanya Wendy.

"Biarkan saja seperti ini, jangan pergi aku takut!"ucap melas irene.

"Hmm baiklah,ayo kita tidur ini sudah sangat larut!"ajak Irene yang masih tidak melepaskan pelukannya terhadap Wendy.

"Apa kau tidak keberatan,jika aku terus memeluk mu seperti ini?"lirih irene.

"Kapan pun kau menginginkan nya, aku ada untukmu!"jawab Wendy dengan tersenyum yang tentu saja tidak terlihat oleh irene karena sangat gelap.

"Yaaaa! Kau sedang merayuku? Kesal irene.

"Ani, aku hanya mengatakan apa yang ada didalam pikiranku!" Balas Wendy.

Tak lama kemudian mereka pun terlelap dengan posisi saling berpelukan seperti sepasang kekasih.

07.00

Merasakan adanya sinar matahari yang menyilaukan mata, irene pun menggeliat perlahan membuka matanya betapa terkejutnya saat mendapati dirinya memeluk Wendy begitu pula sebaliknya,namun tiba-tiba saja Irene terdiam kemudian menatap ke arah Wendy yang entah mengapa Irene merasa tidak risih ketika Wendy memeluk nya irene merasa ada sesuatu yang berbeda dari Wendy yang membuat irene nyaman berada di pelukan nya.

Tok tok tok.

"Eonni,apa kalian sudah bangun?teriak Joy dari luar pintu.

"Cepatlah bangun,kita makan bersama aku sudah memesankan makanan untuk kita semua!" Sahut seulgi sambil pergi ke ruang tengah bersama Joy.

Irene pun kemudian membangun kan wendy dengan menggoyahkan tubuh wendy.

"Wendy-aah bangunnnn....member yang lain sudah menunggu kita!"ucap Irene dengan lirih karena nyawa nya belum ngumpul.

Hoooaammmm.

"Selamat pagi eonni!" Sapa Wendy sambil menggeliat di balik selimut nya.

"Cepatlah bangun, aku akan mandi duluan!"jutek Irene sambari masuk ke kamar mandi.

"Aiisshh jutek sekali,tapi aku suka hehehe!" Ujar Wendy yang masih melanjutkan tidurnya.

Setelah irene selesai mandi ia berteriak mendapati Wendy yang malah melanjutkan tidurnya kembali.

"Yaaaaaa!wendy-aah kenapa kau tidur lagi,yang lain sudah menunggu kita untuk sarapan bersama,bangunnnnnnnnn!"teriak Irene dikuping Wendy sambil membuka selimut yang menutupi wajah Wendy.

"Acchhh eonni, jangan berteriak dikuping ku,kalian makan lah dulu aku belum lapar"lirih Wendy dengan mata yang masih tertutup.

"Aiiiisshhhhh dasar tengil!"kesal irene sembari berjalan ke ruang tengah.

Diruang tengah semua member sudah berkumpul untuk makan bersama.

"Dimana wendy eonni?" Tanya Yeri.

"Yaaaa! Anak itu sangat susah disuruh bangun, sudahlah kita makan duluan saja!"kesal irene

"Eonni, kau tak perlu kesal seperti itu,lama-lama kau akan terbiasa dengan nya!"sahut joy.

"Untung saja acara kita siang, jadi kita bisa santai makan nya!"
Sahut joy.

Disiang hari nya mereka bersiap untuk pergi ke acara talk show seperti biasa Wendy dan irene berada di satu mobil. irene sesekali melihat kearah Wendy yang sedang meregangkan otot-otot nya.

"Wae?kau menatapku seperti itu?"tanya Wendy heran.

"Apa lengan mu sakit? bukankah semalaman lengan mu berada dibawah kepalaku? tanya irene sembari memegang lengan Wendy.

"Ani, kau tidak perlu cemas eonni!"jawab Wendy sambil tersenyum.

"Yaaaaa! Jangan berbohong padaku, aku tau lengan mu pasti sakit!" Ucap Irene dengan kesal.

"Jika iya, apa kau mau memijat nya eonni? tanya Wendy dengan nada pelan diiringi dengan tatapan teduh nya.

"A-aaku akan melakukan nya, gomawo sudah memeluk ku semalam aku jadi tidak takut karena mu!"ucap Irene dengan pelan sambil memijat lengan wendy yang sakit.

"Eonni,kau tambah cantik ketika kau memelankan nada suara mu!"puji Wendy sambil tersenyum.

"Yaaaaaaaa! Apa kau sedang merayu ku?"teriak Irene dengan menyembunyikan pipi merah nya karena dipuji Wendy.

"Aiiisshhhh baru saja dipuji,sudah teriak lagi!"lirih Wendy.

"Aku masih mendengar nya,kau tau!"sahut irene.

Will Be The Last, My Bae.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang