Heyoo!!.
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.
-14-
Dara baru saja selesai mandi, ia merasa lebih segar sekarang. Setelah ia membersihkan apartemen yang akan ia tinggali bersama Farrel, ia langsung mandi karena merasa lengket. Jangan lupakan juga, ia masih sedikit gelisah mengingat kasur disini hanya ada satu, kamar tidur pun hanya satu. Memikirkan itu membuat Dara tak tenang.
Dara memakai piyama polkadot kesukaannya, mengeringkan rambutnya menggunakan handuknya. Dara mengambil hp nya yang beberapa hari tak ia aktifkan. Dara menghela napasnya, meyakinkan dirinya. Setelah merasa yakin, Dara mengaktifkan hp miliknya. Dara menggigit bibirnya cemas, saat melihat beberapa notifikasi dari beberapa orang dan panggilan tak terjawab. Bahkan semua itu sampai ratusan, ia menjadi merasa bersalah. Apalagi mengingat kedua sahabatnya, Vina dan Nia mereka pasti sangat mengkhawatirkan dirinya.
"Maafin Dara ya, Dara bikin kalian cemas" ucap Dara sambil membaca chat yang masuk di line nya.
Dara mengalihkan pandangannya saat mendengar ketukan pintu dari luar, dengan cepat Dara membukakan pintu.
"Farrel kenapa ba-"
Dara menghentikan ucapannya saat melihat wanita berdiri di depan pintu apartemennya.
Dara bisa melihat raut bingung dari wajah wanita itu."Lu siapa?" Tanyanya.
"Dara kak" ucap Dara sopan.
"Siapanya Farrel?" Dara mengernyitkan kepalanya, berarti wanita ini mengenal Farrel rupanya.
"Anu itu aku-"
"Dah lah gak penting juga" ucap wanita itu lalu menerobos masuk.
Dara menatap wanita itu bingung, Dara menutup pintu apartemennya lalu mengikuti langkah perempuan itu.
"Lu yang ngatur semua barang disini?" Tanyanya membuat Dara menganggukkan kepalanya.
"Iya kak"
Wanita itu hanya menganggukkan kepalanya.
Wanita itu melengos pergi dari hadapan Dara, mencari sesuatu. Dara juga tak tau apa yang wanita itu cari, mengapa dengan beraninya ia masuk ke dalam apartemen orang lain tanpa permisi. Dara juga heran, ada hubungan apa wanita itu dengan Farrel.
Dara membulatkan matanya saat melihat wanita itu datang dengan beberapa potong baju dan juga dalaman khusu untuk wanita. Tanpa permisi wanita itu keluar dari apartemen, tak menghiraukan raut terkejut dan juga bingung Dara.
Dara menatap pintu yang baru saja tertutup itu dengan bingung, ia sangat syok saat melihat wanita itu mengambil pakaian mungkin miliknya di apartemen milik Farrel. Ingatkan Dara jika Farrel itu adalah laki-laki, lalu bagaimana barang itu bisa disini? Di apartemen laki-laki?.
Mengingat jika wanita itu terlihat lebih tua beberapa tahun darinya, apakah Farrel adalah simpanan dari wanita itu? Apa mungkin dia adalah kakak Farrel? Tapi setau Dara, Farrel tak mempunyai kakak perempuan.Ah mungkin saja sepupu atau kerabat lainnya, Iya pasti kerabatnya.
Tapi Dara tau betul jika Farrel tak dekat dengan keluarganya, tak ada satupun kerabatnya yang dekat dengan laki-laki itu. Lalu siapa wanita yang baru saja masuk lalu keluar dengan membawa beberapa potongan baju dan juga dalamannya?. Memikirkan hal itu membuat otak Dara berpikiran yang negatif.Apa wanita itu adalah kekasih Farrel? Bisa saja.
Atau mungkin wanita itu adalah teman tidur Farrel? Memikirkan hal yang satu ini membuat Dara merasa sesak di hatinya.
Jika itu benar, berarti ranjang yang akan ia tempati adalah tempat dimana Farrel dan wanita itu menghabiskan malam bersama.
Jangan salahkan Dara memikirkan hal sampai sejauh itu, Farrel bukan lah lelaki alim, atau dia anak rumahan. Farrel itu adalah remaja yang bebas, pergaulannya juga dunia malam dan sangat bebas. Dara juga tau jika Farrel sering balapan, tawuran, bahkan minum-minuman pun Dara tau. Jika benar pemikirannya yang tadi, lalu apa yang harus ia lakukan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan [END]
Teen FictionFollow for more:) Don't forget to leave vote and comment;) Stay safe dear^_^ Farrel Erlangga Putra, mempunyai kehidupan yang pelik dan tak semua orang bisa memahaminya. Banyak luka yang ia tutupi dengan sikap kasarnya, banyak rahasia yang ia tutup s...