61

25.6K 1.1K 228
                                    

Heyooo!!!

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Sorry for typo!.

Enjoy!

🤟🤟🤟

Sudah tiga hari semenjak Raka memberikan flashdisk yang berisikan informasi lanjutan tentang perbuatan yang di lakukan Fernando dalam usahanya untuk mengalihkan harta milik Tifani kepada Fadel.

Sejujurnya, Farrel tak berambisi untuk merebutnya. Tapi karena tantenya yang meminta agar apa yang menjadi hak nya harus ia dapatkan.

Di dalam perjalanannya untuk menggali informasi itu tak luput juga dari usaha Raka yang rela menyamar menjadi supir di kantor milik Fernando, atau bahkan pemuda itu tak segan untuk menyusup masuk ke dalam kantor.

Farrel juga bangga pada Raka, dimana pemuda itu masih mengingat beberapa cara yang pernah di ajarkan oleh Left.
Ia dibuat kaget saat Raka dengan tiba-tiba menggenggam tangannya tempo hari, tapi setelah melihat tatapan Raka ia jadi tau ada sesuatu yang terselip di bawah gelang yang di pakai pemuda itu.

Raka masih menerapkan cara laknat itu, tentu saja hal itu lumrah untuk Farrel. Karena dirinya juga pernah seperti itu dulu. Dimana ia menyelipkan beberapa gram sabu di bawah gelang yang ia kenakan untuk ia serahkan pada pembeli.

"Udah sore Rel, lu gak pulang?" Tanya Reza .

"Lu duluan aja, gua ada urusan" ucap Farrel.

"Ya udah gua duluan ya Rel" ucap Reza yang di angguki oleh Farrel.

Beberapa menit setelah kepergian Reza, Farrel juga memilih untuk pergi.

Farrel menatap rumah besar yang ada di depannya, rumah dimana ia besar dulu. Rumah dimana awal dari semua masalahnya. Tanpa ragu Farrel memasukkan mobilnya ke dalam.

"Selamat datang kembali ke neraka" ucap Farrel pada dirinya sendiri.

Farrel melangkahkan kakinya masuk, menarik napasnya panjang bersiap untuk menemui orang-orang dari masa lalunya.

"Keluarga besar Erlangga sedang berkumpul ternyata" ucap Farrel saat melihat ada Fernando, Fadel, Erlangga dan juga Anna yang sedang berunding.

Semua tatapan orang disana tertuju padanya, Farrel memasang senyum lebarnya saat melihat Fernando menatap terkejut ke arahnya.

"Kalian melupakan satu anggota lagi" Farrel melangkah maju dengan santainya tak menghiraukan tatapan benci Fernando untuknya.

"Nenek masih hidup ternyata, ah kakek juga" ucap Farrel sambil terkekeh.

Anna bangkit dari duduknya mendekati Farrel, ia meneliti penampilan laki-laki yang ada di depannya.

"Fa-Farrel?" Ucap Anna dengan nada bergetar.

"Ini beneran kamu Farrel? Cucu nenek? Farrel cucu kesayangan nenek" ucap Anna sambil menangis, dengan cepat ia membawa Farrel dalam pelukannya.

"Farrel?" Tanya Erlangga ikut bangkit mendekati Farrel.

"Ini beneran kamu?" Tanya Erlangga meyakinkan.

"Sayang nya iya" ucap Farrel sambil melepaskan pelukan Anna.

"Nando bisa jelaskan semua?" Tanya Anna pada Fernando yang menatap ke arah Farrel.

"Farrel, kamu kemana aja sayang?" Tanya Anna sambil menangkup wajah Farrel.

"Mati? Bukannya kematian aku udah terdaftar? Aku bangkit dari alam baka untuk mengambil apa yang menjadi milik ku" ucap Farrel pongah membuat Anna menangis.

Berandalan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang