23

20.8K 1.3K 74
                                    

Heyoo!!!

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Di dalam permainan ini siapa yang  kalah dia yang mati.

_Farrel

Dara termenung menatap jauh ke arah luar jendela kamarnya, sepi dan hampa. Suasana itu sudah menyelimutinya beberapa hari belakangan ini, jujur saja ia butuh sandaran untuk saat ini. Ia kesepian, ia butuh orang untuk menumpahkan rasa lelahnya, ia butuh dukungan, Dara kini tengah kehilangan arahnya, kehilangan semangatnya.

Tak terasa satu bulir bening jatuh di pipinya yang kian menirus, ia bahkan sering melupakan waktu makannya. Ia bahkan lupa jika masih ada nyawa di dalam sana yang membutuhkan energi.

Semenjak kejadian dimana Dara di larikan ke rumah sakit. Farrel, Laki-laki itu bahkan sampai sekarang tidak menunjukan batang hidungnya, tak memberikan kabar atau sekedar mengiriminya pesan. Bayangakan, Dara kini tengah mengandung dan ia sendiri. Dara bahkan pernah berpikir jika ia akan mati disini karena sendiri dan tak bisa pergi kemana pun. Perintah Farrel agar dirinya tidak meninggalkan apartemen tanpa seizin dari laki-laki itu terus saja mendominan otaknya. Sampai kini Dara tetap berada disini, di apartemen menunggu Farrel untuk pulang. Dara menghilangkan rasa kecewanya untuk Farrel, memendam rasa marahnya, menekan ego nya. Yang Dara inginkan saat ini adalah Farrel pulang.

Dara amat sangat khawatir akan Farrel, apa yang sebenarnya terjadi pada laki-laki itu di luar sana?. Dara ingin tau, ia ingin memastikan jika Farrel, suaminya baik-baik saja.

"Farrel, kapan pulang? Dara nungguin" gumam Dara sambil menerawang ke depan.

"Dara nakal ya? Sampai Farrel gak mau pulang?"

"Dara janji gak akan ngerepotin Farrel, Dara janji bakal jadi anak baik. Dara janji bakal nurutin semua keinginan Farrel, tapi Farrel pulang dulu. Dara takut, Dara takut disini sendiri" gumam Dara sambil terisak.

"Dara gak akan cerewet lagi, Dara juga gak akan buat masalah lagi. Tapi Farrel pulang ya? Dara butuh Farrel" isak Dara makin menjadi.

Dara memeluk tubuhnya sendiri, memendam suara tangisannya. Menggigit bibir dalam nya menyalurkan rasa sesak di hatinya. Dara bagaikan anak ayam kehilangan induknya, ia kebingungan. She feels like loosing her mind.

Brakk!!

Pintu kamar terbuka membuat Dara terkejut.

"Lu ngapain mewek kayak gitu?" Ucapnya membuat Dara memandang sedu orang itu.

"Farrel kenapa baru pulang?" Tanya Dara lembut.

"Gua mau mandi" ucap Farrel sambil membuka jaketnya.

Dara beranjak dari tempatnya, mendekati Farrel.

"Farrel dari mana aja? Kenapa gak pulang?"

"Gua gak mau bahas ini" tekan Farrel membuat Dara terdiam.

"Farrel mau makan? Dara buatin ya?" Tanya Dara sambil menghapus jejak air matanya, tersenyum manis. Senyum yang selalu ia tampilkan untuk Farrel.

"Gak usah" jawab Farrel.

Dara menganggukkan kepalanya, duduk di tepi kasur sembari menunggu Farrel selesai mandi. Pikirannya berkecamuk, apa alasan sebenarnya Farrel sampai tak pulang beberapa hari ini?

Dara mencoba mengecek hp Farrel, mumpung Farrel sedang mandi jadi tidak salah kan?.

"Di kunci" gumam Dara saat membuka hp Farrel.

Berandalan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang