59

16.8K 1K 212
                                    

Heyoo!!

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Chapter khusus untuk Farrel dan Dara (seperti permintaan salah satu reader
tercinta).

Stay safe!!

Enjoy!!!

👁️👄👁️

Farrel membuka pintu rumahnya, ia terdiam sebentar saat mencium bau masakan. Kakinya melangkah ke arah dapur lalu dirinya di suguhi sosok Dara yang kini tengah memasak, mungkin untuk makan malam.

Senyum kecil terbit di wajah Farrel, jika dulu setiap ia pulang ke rumah hanya ada kehampaan kini tidak lagi saat Dara ada bersamanya.

Farrel mendekat ke arah Dara yang terlihat tidak menyadari kedatangannya, wanita itu cekatan seperti sudah bersahabat dengan peralatan dapur.

"Sibuk ya?" Tanya Farrel sambil memeluk pinggang Dara yang membuat wanita itu terkejut.

Farrel tertawa pelan saat merasakan tubuh Dara menegang saking kagetnya.

"Fa- Farrel!" Ucap Dara saat menyadari siapa yang memeluknya, pipi nya memerah saat tatapannya turun melihat tangan Farrel yang melingkar di perutnya.

Ini bukan skinship pertama bagi mereka, tapi tetap saja Dara akan merasa malu dan pipi nya memerah karena sentuhan Farrel.

"Dara lagi masak Farrel, lepas ih" ucap Dara salah tingkah, semoga Farrel tidak bisa mendengar degupan jantungnya yang sudah menggila di dalam sana.

"Bentar aja ya, lagi pengen kayak gini" ucap Farrel sambil menyandarkan kepalanya di bahu Dara.

"Farrel kenapa?" Tanya Dara sembari mengecilkan api kompornya.

"Gak papa, lagi seneng aja" jawab Farrel membuat Dara sedikit merasa geli karena hembusan napas Farrel yang menerpa kulit lehernya.

"Lepas Farrel, nanti makan malam nya gak siap loh" ucap Dara ingin melepaskan pelukan Farrel.

"Bentar, Dar" pinta Farrel membuat Dara menghembuskan napasnya pasrah. Semoga ia tidak perlu periksa ke dokter karena debaran jantungnya yang sudah tidak bisa ia kontrol.

"Tadi kemana aja? Gak ada yang nyakitin lu kan?" Tanya Farrel.

"Banyak, Dara tadi ke rumah ayah ketemu bik Minah. Terus ke makam kakak" lirih Dara di akhir, Farrel mengeratkan pelukannya mendengar ucapan Dara.

"Terus Dara juga ke super market buat beli kebutuhan dapur, pergi ke butik buat beli baju gak papa kan?" Tanya Dara.

Dara tersenyum kala merasakan Farrel mengangguk.

"Terus Dara juga besok niatnya mau ketemu sama Vina dan Nia, Dara mau beli perlengkapan bayi buat anaknya Vina sama Bendi nanti. Dara udah gak sabar buat nunggu kelahirannya" ucap Dara bersemangat.

"Kita buat juga yuk?" Ajak Farrel.

"Buat apa?"

"Farrel junior yang kedua" ucap Farrel membuat pipi Dara yang tadi merah kini makin memerah seperti kepiting rebus.

"Ih Farrel!" Pekik Dara.

"Kok ih Farrel? Mau enggak?" Tanya Farrel menggoda Dara.

"Malu Farrel, lepasin ih sana pergi" usir Dara membuat Farrek cekikikan.

"Ada yang yang nyakitin gak? Atau ada yang macem-macem sama lu? Bilang aja, nanti gua babat habis orang nya" ucap Farrel.

"Ada, kan Farrel sendiri orang nya" ucap Dara. Farrel tertawa mendengar ucapan Dara, ia sama sekali tidak merasa tersinggung.

Berandalan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang