48

14.8K 975 70
                                    

Heyoo!!

Ketemu lagi ngehehe.

Warning!!

Sedikit plus++🚨🚨

Part ini bisa di skip oke!

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Sorry for typo!!

Stay safe!!!

Enjoy!





Dara menatap ke arah luar jendela, melihat suasana malam kota Amsterdam. Ia mengusap lengannya karena merasa dingin, sesekali ia akan membalikkan badannya untuk melihat Farrel yang belum juga selesai mandi.

"Dara baru tau kalau suasana malam lebih indah dari siang hari" ucap Dara.

Dara menegang saat ada tangan yang memeluknya dari belakang. Dara hendak berbalik namun wajah Farrel menghalanginya. Farrel menyandarkan dagunya di atas pundak Dara membuat Dara tidak bisa menoleh ke arah samping.

"Suasana malam emang indah, tapi gak seindah lu" ucap Farrel membuat pipi Dara merona malu.

"Dara harap semua berjalan dengan baik, gak ada lagi perpisahan seperti dulu"

"Janji sama Dara gak ada hal yang Farrel tutupin dari Dara?. Dara gak mau ada kebohongan di antara kita lagi Farrel. Dara gak mau salah paham lagi".

"Dara gak pernah ngerti sama jalan pikir Farrel, tindakan Farrel selalu tidak terduga bikin Dara gak bisa nebak apa yang akan Farrel lakuin kedepannya" keluh Dara sambil menatap ke luar jendela menerawang kejadian dulu dimana mereka tidak saling terbuka dan menyembunyikan banyak hal menyebabkan salah paham di antara mereka berdua.

"Semua bakal baik-baik aja" ucap Farrel. Dara menghela napasnya pelan, bukan jawaban itu yang ingin dia dengar.

"Dara mau tau semua hal tentang Farrel, tentang masa lalu Farrel yang mungkin bisa aja berpengaruh terhadap masa depan kita? Dara mau tau" ucap Dara lagi.

"Gua gak punya masa lalu, semua akan baik-baik aja Dar. Semua baik-baik aja, gua janji" lagi-lagi Dara merasa kecewa akan jawaban Farrel.

Dara tau, Farrel menyembunyikan sesuatu darinya. Dara menegang saat Farrel mengecup lehernya. Dara memejamkan matanya saat kecupan Farrel makin naik, sampai ke telinganya.

"Semua akan baik-baik aja" bisik Farrel sembari menggigit pelan cuping Dara.

Dara merasa napasnya tertahan karena merasa canggung, dia tau Farrel berhak atas dirinya. Tapi dia masih merasa canggung, bagaimana pun mereka baru saja bertemu kembali setelah bertahun-tahun berpisah.

Farrel membalikkan tubuh Dara agar menghadap dirinya. Farrel Menatap Dara dengan pipi yang merona merah membuat Dara terlihat sangat menggairahkan di mata Farrel.

Farrel menarik tubuh Dara agar merapat ke badannya, melingkarkan tangannya memeluk pinggang ramping Dara. Dara bahkan sampai bisa merasakan hembusan napas Farrel dari jarak sedekat ini.

Farrel menunduk menatap Dara, mengangkat dagu Dara agar menegakkan wajahnya. Farrel menatap wajah Dara dengan seksama, dari mata turun ke hidung lalu berhenti tepat di arah bibir Dara.

"Kiss?" Beo Farrel dengan tampang sok polosnya.

Dara menatap Farrel, meyakinkan jika apa yang ia dengar tidak salah. Dara menjinjit lalu mencium pipi sebelah kanan Farrel.

Berandalan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang