58

16.2K 973 324
                                    

Heyoo!!!

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Sorry for typo!!

Stay safe!!

Enjoy!!

Part yang aku khususkan untuk Maya💃

Btw di mulmed foto Farrel pas masih abege, masih dengan blackjerk (motor) kesayangannya😚💃

😬😬😬

Maya menatap Farrel yang kini tengah sibuk dengan tumpukan kertas di depannya. Ia menghela napasnya pelan, sudah sejam yang lalu dirinya disini tapi tidak di hiraukan membuat ia jengah. Seperti menjadi rutinitasnya mengunjungi Farrel tiap hari saat mendekati jam makan siang. Toh dia juga tidak punya kegiatan, mau kerja malah di suruh perawatan ke salon oleh papanya.

Yah beginilah duka sebagai anak tunggal dari pengusaha kaya. Tapi mau bagaimana lagi, sudah takdirnya hidup kaya. Jangan iri ya.

Maya berdiri mendekati Farrel, berdiri di samping laki-laki itu sambil menatap kesal Farrel.

"Rel" panggil Maya

"Hem?" Ucap Farrel tanpa mengalihkan pandangannya.

Maya berdecak kesal lalu mendudukkan dirinya di pangkuan Farrel membuat laki-laki itu terkejut. Maya mengalungkan tangannya di leher Farrel, menyandarkan tubuhnya di dada bidang Farrel.

Sedangkan laki-laki itu memejamkan matanya sebentar lalu menghela napasnya. Farrel melepaskan kertas yang ada di tangannya, lalu beralih menjaga tubuh Maya agar tidak terjatuh.

"Kamu makin sibuk, aku di anggurin" rengek Maya.

"Bangun Maya, nanti ada yang lihat" perintah Farrel yang jelas di tolak oleh Maya.

"Aku akhir-akhir ini kepikiran deh Rel, kenapa ya kayak aku tuh di teror gitu sama orang"

"Apa mereka mantan aku yang gak terima aku putusin?"

"Terus mereka sakit hati makanya mereka neror aku, kok kedengeran serem banget ya" ucap Maya.

Mantan apanya.

"Tapi untung aja ada kamu yang selalu bisa nyelametin aku, tepat waktu pula. Keliatan banget kalau kamu takut aku kenapa-napa" ucap Maya lagi.

Farrel hanya diam, menyimak ucapan Maya tanpa berniat untuk menimpali.

"Kamu hero nya aku, seneng banget kalau kamu perhatian gitu sama aku" Maya mendongak untuk melihat wajah Farrel.

"Kamu sayang aku kan Farrel?" Tanya Maya.

"Mau jawaban jujur atau bohong?" Timpal Farrel setelah terdiam beberapa saat.

"Bohong"

"Iya"

Maya mendengus kesal lalu memukul pelan bahu Farrel.

"Gengsi banget sih bilang kalau kamu sayang sama aku" ucap Maya sambil terkikik geli.

"Turun Maya, nanti ada yang lihat di kira ngapain lagi" ucap Farrel membuat Maya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kenapa sih? Biarin aja. Toh kamu pacar aku, wajar dong aku manja-manja sama kamu" ucap Maya kembali menyandarkan kepalanya di dada Farrel.

"Gua ada minta lu jadi pacar gua ya?" Tanya Farrel membuat Maya mendelik kesal.

"Emang masih jaman cara kayak gitu? Kita udah dewasa jadi dengan sikap kamu yang kayak gitu ke aku juga udah keliatan kalau kamu suka aku dan juga sebaliknya"

Berandalan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang