36

19.1K 1.1K 113
                                    


Heyoo!!!!

Kembali dengan cerita bar-bar ini.

Update sekarang biar nemenin kalian ngabuburit di rumah😆

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Stay safe!

Sorry for typo!!

Enjoy!!!

-I Love You-

I know.

Awal bulan Februari, salju ternyata turun lebih lebat di bandingkan bulan sebelumnya. Di pusat kota Amsterdam, sekumpulan orang kini tengah menikmati kebersamaan mereka di sebuah cafe. Di temani coklat panas dengan asap yang masih mengepul mereka tertawa bersama. Tak menghiraukan pengunjung lainnya.

"Kamu melakukannya sangat baik James" ucap Clara masih dengan tawanya yang nyaring.

"Hei! Hentikan tawa mu itu bodoh!" Kesal James sambil menyeruput coklat panasnya.

"Aku benar-benar tak bisa berhenti tertawa, kamu lucu sekali James" ucap Valerie membuat James makin kesal.

Laki-laki itu menatap seorang wanita yang hanya menatap mereka geli.

"Lihat Dara, teman-teman mu begitu menyebalkan!" Adu James.

"Siapa yang menyuruh mu untuk menuruti keinginan Clara  memakan cabai dalam jumlah banyak?" Ucap Dara sambil tertawa pelan.

"Haishh! Karena  dia ulang tahun kemarin, jadi sebagai kekasih yang baik aku melakukannya. Tapi lihatlah, paginya aku langsung bolak-balik ke kamar mandi. Bukannya merasa bersalah, Clara malah menertawai ku!" Kesal James.

"Itu salah mu James, hahaha"ucap Clara sambil tertawa, ia memukul-mukul lengan Valerie yang sama tertawa seperti dirinya. Membayangkan keadaan James tadi pagi membuat mereka benar-benar tertawa. James yang malang.

Dara menatap Clara dan Valerie yang tertawa terpingkal-pingkal. Dara terkekeh melihat James yang kini menatap sinis Clara dan Valerie.

"Kalian benar-benar pasangan yang lucu" ucap Dara.

"Tidak! Aku tidak mau menjadi pasangannya. Dara, kamu mau kan menjadi kekasih ku?" Ucap James membuat Dara tertawa sambil memukul lengan James.

"Kamu aku tolak" ucap Dara sambil tertawa.

"Ckck! Nasib buruk aku harus menjadi kekasih Clara" ucap James membuat Clara tertawa.

"Siap-siap saja saat kita menikah nanti James, kamu tidak akan aku bebaskan"

"Ck! Kalian ini. Tolong hargai kami yang masih disini" ucap Valerie.

"Oh Vale, sudah ku bilang kan. Terima saja cinta Derik!" Ucap Clara.

"Dan kamu Dara, Fadel terus mengejar mu. Kamu tidak mau menerimanya?" Goda Clara. Ia tau betul bagaimana Fadel mengejar temannya yang lugu ini.

Bahkan laki-laki itu siap sedia antar jemput Dara kapan pun itu. Huh, cinta mati rupanya.

"Bisa kita ganti topiknya?" Tanya James saat melihat raut wajah Dara yang berubah.

Clara yang mengerti ucapan James pun mencoba untuk mengalihkan ucapannya.

"Bagaimana kalau kita menyanyi?" Tanya Clara antusias.

"Ide yang bagus, Dara ayo menyanyi. Kami ingin mendengar lagu Indonesia lagi dari mu" ucap Valerie membuat Dara kikuk.

Berandalan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang